Perlu dicatat bahwa Quartararo sejatinya tidak benar-benar puas dengan performa motor Yamaha pada musim ini.
Kelemahan Yamaha dalam hal top speed yang makin kentara membuat sosok yang pernah membuat batas usia minimal pembalap Moto3 diturunkan itu meradang.
Meski demikian, Quartararo tetap memberi hasil.
Keterampilannya dalam mencuri poin penting saat balapan tak berjalan sesuai harapan pun menjaga kans Yamaha menjadi juara lagi tahun ini.
"Kita bisa bilang bahwa jika tidak ada Santo Quartararo,Yamaha mungkin terseok-seok di papan bawah," ujar Pernat lagi.
"Andrea Dovizioso masih saja mengendarai motornya dengan tidak semestinya. Franco Morbidelli berlomba seperti seorang mantan pembalap."
Yamaha Rasa Honda
Situasi yang tengah terjadi di Yamaha pernah dialami Honda dengan Marc Marquez.
Pada 2019 dari 426 poin yang didapat Honda dalam klasemen pabrikan, 420 poin disumbangkan Si Semut dari Cervera.
Ketika Marquez menorehkan 18 podium dengan 12 kemenangan, pembalap Honda terbaik kedua hanya bisa mendulang tiga podium dan tanpa kemenangan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, The-race.com |
Komentar