BOLASPORT.COM - Ada pelajaran berharga yang bisa dipetik Timnas Indonesia dalam kemenangan Kuwait atas Singapura pada FIFA Matchday.
Tak lama seusai Indonesia ditahan Bangladesh di Bandung, Kuwait menekuk tim Asia Tenggara itu di Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (1/6/2022) malam WIB.
Tim asal Timur Tengah itu menang dengan skor 2-0 berkat dua gol yang tercipta di masing-masing babak.
Baca Juga: Tahan Imbang Timnas Indonesia, Pelatih Bangladesh Puji Kualitas Sayap Merah Putih
Ini menjadi pertandingan terakhir bagi kedua tim sebelum berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Pada ajang itu, Timnas Kuwait tergabung di Grup A bersama Indonesia, Yordania, dan Nepal.
Sedangkan Singapura berada di Grup F dan akan bersaing dengan Kirgistan, Tajikistan, dan Myanmar.
Pengalaman Singapura menghadapi Kuwait itu menjadi kesempatan Timnas Indonesia untuk mengambil sejumlah pelajaran.
Terlebih, Kuwait merupakan tuan rumah sekaligus lawan pertama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Kedua tim tersebut bakal saling berhadapan di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait City, Rabu (8/6/2022).
Lantas, apa pelajaran yang bisa dipetik oleh Timnas Indonesia dari laga Singapura versus Kuwait?
Pada laga tersebut, Singapura sejatinya mampu mengendalikan permainan dan mendapat banyak peluang.
Hal ini diakui oleh kiper veteran Timnas Singapura, Hassan Sunny, setelah pertandingan.
Baca Juga: Poin Indonesia Berkurang di Ranking FIFA Usai Hanya Bermain Imbang Lawan Bangladesh
Hanya saja, The Lions memiliki kelemahan dalam memanfaatkan peluang yang ada menjadi gol.
Alih-alih mencetak gol, mereka justru kebobolan lewat gol dari situasi bola mati di babak pertama dan satu gol di akhir babak kedua.
“Mengingat bahwa kami hanya memiliki dua sesi penuh dengan pelatih sebagai sebuah tim, saya menegaskan kami telah bermain dengan baik."
"Kami memiliki banyak peluang, terutama di babak pertama, tetapi tidak klinis," kata Sunny.
Ia menambahkan, "Yang positif adalah kami memiliki peluang mencetak gol dan masuk ke posisi yang bagus."
"Skor tidak mencerminkan bagaimana pertandingan berjalan."
"Ini adalah pertanda baik bahwa kami mengendalikan permainan dan kami akan bekerja keras dalam beberapa hari ke depan sebelum kualifikasi."
Pelatih baru Singapura Takayuki Nishigaya juga puas melihat penampian anak-anak asuhnya.
"Para pemain menerapkan apa yang saya minta dan saya senang melihatnya,” katanya.
"Kami mampu menguasai bola dengan tekanan tinggi kami, pada pada saat yang sama kami sering kehilangan bola di tengah. Jadi, kami harus meningkatkan upaya untuk mendapatkan gol."
Baca Juga: PR Shin Tae-yong untuk Kualifikasi Piala Asia 2023, Lini Serang Tumpul dan Pertahanan Kecolongan
Dalam laga perdananya sebagai pelatih The Lions itu, Nishigaya menegaskan, "Kami menciptakan banyak peluang dan saya senang melihatnya, tapi tentu saja kami harus mencetak gol. Saya percaya pada striker kami."
Pengalaman Singapura tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi Skuad Garuda menjelang laga kontra Kuwait.
Terlebih, Indonesia juga memiliki masalah yang tidak jauh beda dengan Singapura.
Pada laga uji coba melawan Bangladesh di hari yang sama, Stefano Lilipaly dkk gagal mencetak gol.
Padahal, skuad besutan Shin Tae-yong itu mampu mengontrol permainan dan memiliki banyak peluang.
Alhasil, Timnas Indonesia harus puas bermain imbang tanpa gol melawan tim yang secara peringkat FIFA lebih lemah.
PENGALAMAN SINGAPURA VERSUS KUWAIT
1. Harus lebih banyak kuasai bola dengan tekanan tinggi.
2. Jangan banyak kehilangan bola di lini tengah.
3. Harus menyerang gawang lawan secepat mungkin.
4. Perbaiki finishing touch agar peluang yang diraih bisa berbuah gol.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | FAS.org.sg, TNP.straitstimes.com |
Komentar