BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong buka-bukaan soal kesulitan terbesar bekerja di timnas Indonesia.
Kesulitan terbesar itu ia ungkapkan saat wawancara dengan media Vietnam, Zingnews.
Shin Tae-yong menilai para pemain timnas Indonesia tidak memiliki tekad siap berkorban seperti apa yang dilakukan pemain Vietnam.
Hingga akhirnya ia mengambil keputusan berisiko dengan menyingkirkan hampir seluruh tim.
"Fakta bahwa para pemain tidak memiliki keinginan dan tekad untuk berjuang sampai siap berkorban seperti pemain Vietnam," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari Zingnews.
"Jadi saya menyingkirkan hampi seluruh tim dan menggantinya dengan pemain baru yang lebih muda," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
Shin Tae-yong mengakui itu adalah keputusan berisiko, akan tetapi hal yang dibutuhkan untuk menjadi lebih baik.
Baca Juga: Persib Bongkar Tujuan Utama Rencana Uji Coba Lawan Tim Asal Singapura
"Ya, saya tahu itu adalaj keputusan yang berisiko dan harus menerima kegagalan pertama. Namun, itu adalah trade-off yang diperlukan," kata Shin Tae-yong.
"Dengan generasi pemain saat ini, saya telah mengubah mereka menjadi lebih baik dan saya yakin mereka akan membawa masa depan yang cerah bagi sepak bola Indonesia," ujarnya.
Shin Tae-yong memang telah mengubah wajah timnas Indonesia dalam dua tahun.
Timnas Indonesia bisa mencapi runner-up Piala AFF 2020 dan mendapatkan medali perunggu SEA Games.
Ditanya apakah puas dengan pencapaian itu, Shin Tae-yong memberikan jawabannya.
Baca Juga: Pelajaran dari Singapura, Sia-siakan Peluang Timnas Indonesia Bisa Dihukum Kuwait
"Jangan berpikir bahwa hanya mengganti pelatih baru adalah tim yang akan segera mencapai kesuksesan," kata Shin Tae-yong.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah tim.
"Dengan sepak bola Indonesia, saya memilih untuk mengganti tim dengan pemain muda baru untuk membentuk mereka berkembang seperti yang saya inginkan.
"Tentu saja tidak mudah dan tidak bisa langsung memberikan hasil karena metode saya memakan waktu.
"Namun, saya sangat percaya bahwa itu adalah arah yang benar.
"Lebih baik memilih jalan lambat menuju pembangunan berkelanjutan daripada mencapai kesuksesan langsung yang tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang," kata Shin Tae-yong.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa ia membuat keputusan di momen tersulit timnas Indonesia.
"Benar. Mungkin saya membuat keputusan di momen tersulit dalam sepak bola Indonesia," kata Shin Tae-yong.
"Namun, masih ada pemain bagus di sini dan saya yakin mereka bisa berkembang lebih baik lagi.
"Saya menyaksikan pertumbuhan para pemain melalui setiap turnamen.
"Sukses atau gagal di masa depan adalah tanggung jawab saya, belum tentu titik awal sepak bola ketika saya tiba," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Zingnews.vn |
Komentar