BOLASPORT.COM - Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, mengungkapkan persaingan dengan Enea Bastianini (Gresini Racing) dalam perebutan satu kursi tersisa di tim pabrikan.
Enea Bastianini dan Jorge Martin jadi dua kandidat terkuat untuk mengisi tempat pembalap tim pabrikan usai Jack Miller yang kontraknya kemungkinan tidak akan diperpanjang.
Sampai balapan seri kedelapan MotoGP Italia 2022 akhir pekan lalu, persaingan Jorge Martin dan Enea Bastianini terlihat sudah sangat jomplang.
Jika hanya melihat hasil, tentu kemungkinan besar pilihan akan jatuh ke Bastianini yang akan menjadi pendamping Francesco Bagnaia di musim 2023.
Tiga kemenangan Bastianini musim ini tentu cukup mencuri perhatian.
Namun tampaknya torehan itu belum cukup bagi Ducati untuk segera mengamankan tanda tangan pembalap asal Italia itu. Dibanding dengan pesaingnya, Martin tentu kalah jauh.
Baca Juga: Rossi dan Marquez Sama Saja, Pedrosa Lebih Senang Lawan Lorenzo dan Stoner
The Martinator baru mengumpulkan 31 poin dari delapan balapan yang sudah digelar musim ini, raihan itu pun diraih dari tiga balapan saja.
Lima balapan sisanya, Martin harus puas pulang tanpa membawa poin.
Raihan podium kedua yang dicapai Martin pada GP Argentina seakan tertutup karena penampilan buruknya.
Tampil mengejutkan pada musim lalu sebagi debutan, performa Martin justru berbalik 180 derajat pada musim ini.
Dalam persaingan ini, tentu Bastianini yang lebih berada di atas angin daripada Martin.
Bastianini merasa lebih percaya diri karena memiliki paket motor yang sudah cocok dengan dirinya.
Baca Juga: Moto3 Catalunya 2022 - Semangat Membara Mario Aji pada Balapan Kandang
Kendati begitu, Martin tetap memiliki harapan kepada Ducati meskipun deretan hasil yang mengecewakan di musim ini.
Meski terus mendapat hasil minor, Martin masih mendapat dukungan dari Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti beberapa waktu lalu.
Bagaimana pun, Martin juga merupakan salah satu aset Ducati yang bisa tampil apik di musim pertamanya.
"Tujuan saya adalah menjadi kompetitif seperti yang saya tunjukkan pada awal tahun lalu dan sepanjang musim," kata Martin dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Namun, sekarang, situasinya berbeda dari tahun 2021, karena saya tidak memiliki segalanya di bawah kendali,"
"Ya, jika melihat hasil dari luar, sepertinya mudah memilih pembalap pabrikan kedua, tapi dari dalam tidak sama, dan itulah mengapa Ducati kesulitan memilih," tutur Martin.
Baca Juga: Tidak Etis bagi Joan Mir untuk Jawab Rumor Pindah ke Repsol Honda
Meski begitu, The Martinator tetap realistis bahwa pada musim depan tim satelit masih menjadi tempatnya.
Namun ia juga siap jika terpilih menjadi pembalap di tim utama.
"Saya masih berpikir bahwa Pramac adalah pilihan untuk tahun 2023, bahkan jika tujuan saya berbeda, bahkan jika itu adalah motor pabrikan di tim pabrikan," tutur Martin.
Melihat pernyataan yang baru dikeluarkan Ducati, mereka masih butuh waktu pada musim panas ini setidaknya dalam beberapa seri balapan kedepan.
Baca Juga: Janji Yamaha Bikin Fabio Quartararo Mantap Bertahan Sampai MotoGP 2024
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar