BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Yordania, Adnan Hamad menilai timnya seharusnya bisa mengalahkan timnas Indonesia dengan skor lebih besar.
Seperti yang diketahui, timnas Yordania baru saja menumbangkan timnas Indonesia dengan skor tipis 1-0.
Pertandingan tersebut merupakan pertandingan babak penyisihan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023.
Pada laga yang digelar di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, Minggu (12/6/2022), gol kemenangan timnas Yordania dicetak oleh Yazan Al-Naimat pada menit ke-48.
Menanggapi hasil ini, Adnan Hamad menilai jika timnya seharusnya bisa memenangkan laga dengan skor lebih besar.
Baca Juga: Tak Kunjung Segel Transfer Robert Lewandowski, Barcelona Kini Punya Saingan Berat
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya peluang yang didapatkan timnas Yordania.
Salah satunya yakni hadiah penalti yang diperoleh timnas Yordania pada menit ke-79.
Penalti itu diberikan usai Asnawi Mangkualam dinilai melanggar Mousa Al-Tamari di dalam kotak terlarang.
Namun peluang emas yang ada tak bisa dikonversi menjadi gol.
Baca Juga: Joan Laporta Bisik-bisik soal Masa Depan Gavi di Barcelona
Sepakan penalti Abu Zraiq mampu dihadang oleh Nadeo Argawinata.
"Kami sebenarnya bisa meraih kemenangan besar," kata Adnan Hamad, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Tapi kami menyia-nyiakan banyak peluang, termasuk penalti," ujarnya.
Terlepas dari semuanya, Adnan Hamad tetap mensyukuri hasil yang diperoleh timnya.
Pasalnya kemenangan atas timnas Indonesia mengantarkan Yordania memuncaki klasemen sementara Grup A.
Sebagai informasi, untuk sekarang timnas Yordania memiliki enam poin dari dua laga.
Timnas Indonesia dan Kuwait bertengger diperingkat kedua dan ketiga dengan sama-sama mengumpulkan tiga poin.
Posisi timnas Indonesia lebih baik ketimbang Kuwait karena unggul head to head.
Sedangkan dua kali menelan kekalahan membuat timnas Nepal mengisi posisi juru kunci.
"Yang paling penting adalah menang dan bergerak maju di puncak grup," ucap Adnan Hamad.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar