BOLASPORT.COM - Dua pasangan ganda campuran pelatnas harus menelan kekalahan pada babak pertama Indonesia Open 2022. Ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki oleh para pemain.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus menelan pil pahit dengan gagal melaju ke babak 16 besar.
Padahal, kedua pasangan ganda campuran pelatnas tersebut sejauh ini menjadi tumpuan bagi Indonesia.
Pada pertandingan babak pertama Indonesia Open 2022 Rehan/Lisa takluk dari ganda campuran Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Lohau.
Melawan pemain yang lebih berpengalaman dan secara peringkat lebih baik Rehan/Lisa sebenarnya mampu memberikan perlawanan yang berarti.
Bahkan Rehan/Lisa berhasil memaksa ganda campuran Jerman untuk bermain rubber game.
Namun, dewi fortuna belum menghampiri Rehan/Lisa dan harus mengakui kekalahan dengan skor 13-21, 21-16, dan 17-21.
Sementara itu, Rinov/Pitha juga harus tumbang dan angkat koper lebih cepat. Rinov/Pitha harus puas dengan hasil hampir mengalahkan unggulan keenam asal Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu-Jung.
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Usai Menangi Duel Sengit Lawan Tommy, Anthony Tatap Wakil Denmark
Bermain di Istora Senayan, Jakarta pada Selasa (14/6/2022), Rinov/Pitha tampil cukup impresif pada gim pertama.
Namun, ketika memasuki poin-poin kritis Rinov/Pitha, melakukan beberapa kesalahan sendiri.
Hal tersebut membuat pasangan ganda campuran Korea Selatan berhasil berbalik unggul dan memenangkan gim pertama dengan skor 21-19.
Memasuki gim kedua pasangan Rinov/Pitha tidak mampu berbuat banyak dan harus menelan kekalahan dengan skor 21-11.
Kekalahan yang diderita oleh Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha menghadirkan beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh PBSI dan para atlet utamanya di sektor ganda campuran.
Pasalnya, sektor ganda campuran menjadi salah satu sektor lemah bagi bulu tangkis Indonesia.
Menurut pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, meski masalah tiap pemain berbeda, rata-rata mereka masih kalah dari pemain luar negeri terutama dalam hal kekuatan alias power.
"Rehan secara defens bagus, tetapi mungkin serangannya kurang, itu kita harus detail lagi." ucap Nova.
"Yang paling kelihatan adalah power, pemain kami hampir semua kalah sama pemain luar."
Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Kesabaran Jadi Kunci Sukses Anthony Ginting Menangi Perang Saudara
Nova mengatakan bahwa jika melawan sesama pemain Indonesia masih bisa mengatasi, tapi ketika bertemu pemain luar selalu kesulitan.
"Mungkin kalau ketemu Praveen/Melati karena kita tahu mereka tidak bisa defens, jadi ada kepercayaan diri di kita," ucap Nova.
"Kita terbiasa lawan mereka tau pola-polanya. Begitu lawan yang lain yang harus jual beli pukulan kita tidak tahan."
Selain masalah power, menurut Nova yang menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi anak asuhnya adalah masalah defens terutama untuk pemain putri.
"Jadi memang per individu harus punya, terutama perempuan untuk defens. Kalau cowok harus power individunya dikuatin, minimal bisa mengimbangi cowok lawan," ucap Nova.
Nova juga membandingkan bagaimana kualitas defens yang dimiliki oleh pemain putri luar negeri yang kuat sangat membantu saat pertandingan.
"Pemain putri dunia defens sudah seperti putra. Maka dari itu, pemain putra tidak ambil pusing, gak enak dikit naik gakpapa" kata Nova.
"Kalau kita mikir kadang-kadang mau naik karena begitu diserang jebol. Powernya bagus-bagus musuh. Kalau mau super series ke atas, kita individunya harus kuat, jangan hanya strategi."
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Marcus/Kevin Aman, Fajar/Rian Gusur Ganda Putra No 1 Malaysia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar