BOLASPORT.COM - Euforia kemenangan 7-0 Timnas Indonesia atas Nepal di Kualifikasi Piala Asia 2023 masih terasa.
Kemenangan tersebut terasa begitu spesial karena mengantarkan Timnas Indonesia kembali ke Piala Asia setelah penantian selama 16 tahun.
Namun, kekalahan Nepal dari Indonesia tidak begitu mengejutkan dan sudah diprediksi sebelumnya.
Ranking FIFA kedua tim jadi acuan utama.
Per tanggal 17 Juni 2022, Timnas Indonesia saat ini berada di posisi 159, sementara Nepal ada di posisi 168.
Ranking Timnas Indonesia diperkirakan bakal melejit ke posisi ke-155 berdasarkan perhitungan Footy Ranking.
Hal ini diperparah dengan kondisi Timnas Nepal sendiri.
Timnas Nepal sendiri tidak kondusif dengan masalah internal para pemain dengan pelatih Abdullah Al Mutairi.
Hal tersebut diungkapkan gelandang asal Nepal yang bermain untuk Persik Kediri, Rohit Chand.
Masalah internal tersebut membuat beberapa pemain andalan Timnas Nepal tidak dipanggil.
Baca Juga: Hadapi Persebaya Surabaya, Pelatih Persib Bandung Beri Sinyal Turunkan Pemain Muda
Salah satunya adalah Rohit Chand.
Tercatat ada 10 pemain yang dikabarkan menolak pemanggilan ke Timnas Nepal pada Kualifikasi Piala Asia 2023.
Selain masalah internal, menurutnya kualitas kompetisi Indonesia masih beberapa level di atas negaranya.
Dirinya yang sudah berkrir satu dekade berkarier di Liga Indonesia tersebut menceritakan bahwa klub di Nepal tidak terlalu banyak.
Selain itu, kompetisi Liga nepal hanya dilaksanakan terpusat di satu wilayah dengan waktu yang relatif singkat.
Baca Juga: Persib Bandung Dapatkan Dukungan Penuh Suporter, Pelatih Persebaya Surabaya: Ujian Mental
“Liga tidak sebaik di sini. Diikuti 14 tim dan hanya bermain di satu kota. Di ibukota negara (Kathmandu),” ujar mantan pemain Persija Jakarta dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
“Di sana ada tiga stadion. Di liga kami tidak ada away ke kota lain. Liga berjalan sekitar tiga bulan saja. Tapi selain liga ada beberapa turnamen,” imbuhnya.
Pendapat Rohit Chand bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab ia sudah sama-sama lama bermain di Nepal dan di Indonesia.
Ia tercatat sudah merintis karier di Indonesia sejak 2012 silam.
Baca Juga: Piala Presiden 2022 - Lawan Persebaya, Persib Ingin Cepat Amankan Tiket Perempat Final
Tim pertama yang dibela adalah PSPS Pekanbaru.
Pada 2014, ia hijrah ke Persija Jakarta dan menjadi bintang di klub Ibu Kota tersebut.
Kemudian pada 2016-2017, pemain kelahiran Dailekh, Nepal 1 Maret 1992 tersebut meninggalkan Indonesia untuk mencicipi Liga Malaysia bersama T-Team dan Liga India bersama Manang Marshyangdi.
Pada pertengahan 2017, ia kembali bersama Persija dan bermain hingga musim 2021-2022 dan sekarang menjadi pemain Persik Kediri.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar