BOLASPORT.COM - Manchester City telah berhasil mendatangkan bintang muda sensasional dalam diri Erling Haaland.
Pemain internasional Norwegia ini dibeli Manchester City dari Borussia Dortmund senilai 51 juta pounds atau sekitar Rp925 miliar.
Kedatangan Erling Haaland membawa ekspektasi tinggi bagi lini serang Manchester City untuk bersaing di kompetisi musim 2022-2023, terutama Liga Champions.
Man City berambisi untuk bisa menjadi jawara pertama kali di Liga Champions di bawah asuhan pelatih Pep Guardiola.
Pencapaian terbaik Man City dalam gelaran Liga Champions adalah pada musim 2020-2021 dengan mencapai final.
Sayangnya mereka harus kalah dari Chelsea dengan skor tipis 0-1 via gol yang dicetak oleh Kai Havertz.
Beban berat Haaland bersama City tampaknya sudah berada di depan mata sebelum dimulainya musim kompetisi.
Baca Juga: Ed Sheeran Turut Promosikan Jersey Baru Klub Elkan Baggott
Pasalnya, di usia Haaland yang masih 21 tahun, dirinya sudah mencetak 135 gol dan menghasilkan 36 assist dari 183 penampilannya.
Hal ini tentu membawa ekspektasi yang tinggi bagi Haaland. Ketajamannya bisa menjadi senjata utama baru bagi Guardiola dan Man City.
Ambisi Liga Champions yang sudah lama diidamkan bisa menjadi kenyataan jika Man City mampu memaksimalkan potensi Haaland.
Haaland bisa menjadi sosok Lionel Messi yang baru bagi Guardiola untuk bisa memenangkan Liga Champions.
Pada 2019, Guardiola pernah ditanya dalam wawancaranya bersama Catalunya Radio soal pandangannya terhadap Messi di awal kedatangannya ke Barcelona.
Guardiola menyebut Messi adalah pemain yang kecil tetapi mampu mencetak banyak gol.
"Saya sudah diberitahu oleh seseorang dari skuad (Barcelona) bahwa ada pemain yang sangat bagus," kata Guardiola, dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
Baca Juga: Soal Tandem Anyar Matthijs de Ligt, Juventus Ingin Bajak Bek Tangguh Napoli
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa dia (Messi) masih sangat muda tetapi mencetak banyak gol dan dia sangat bagus."
"Saya tidak mengenalnya dan suatu hari saya melihat dia dan ayahnya di sebuah toko Nike."
"Saya melihatnya, dia tampak kecil dan pemalu dan saya berpikir, 'Apakah yang ini sebagus yang mereka katakan?'"
"Kami memulai pramusim di Skotlandia, kami menang 6-1, 5-0 dan dia akan mencetak tiga gol dalam satu pertandingan untuk Anda."
"Saya pikir, dengan dia, kami akan memenangkan segalanya," ujar Guardiola mengakhiri.
Bukan rahasia umum lagi bahwa salah satu faktor keberhasilan Guardiola menjuarai Liga Champions bersama Barcelona adalah berkat peran Messi.
Musim 2008-2009 dan 2010-2011 adalah musim di mana Guardiola menahbiskan dirinya sebagai salah satu pelatih muda top.
Baca Juga: Pemain Ghana Bisik-bisik Minta Sesuatu ke Ronaldo, Hasilnya Mengejutkan
Blue looks good on you, @ErlingHaaland ???? pic.twitter.com/lptdvUt4fD
— Manchester City (@ManCity) June 13, 2022
Mengarsiteki Barcelona di awal kariernya selama empat musim, Guardiola menunjukkan dirinya pelatih hebat dengan mampu hasilkan berbagai gelar.
Selama empat musim, Guardiola mampu antarkan Barcelona raih dua gelar Liga Champions, tiga trofi Liga Spanyol, dua Copa del Rey, dua Piala Super Eropa, dua Piala Dunia Kub, dan tiga Piala Super Spanyol.
Guardiola juga dianugerahi sebagai Best Club Coach dua kali pada tahun 2008 dan 2010.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Manchestereveningnews.co.uk |
Komentar