Runner-up kejuaraan musim lalu itu terlihat begitu frustrasi. Wajar, hasil buruk ini makin memperkecil peluangnya untuk menjadi juara dunia.
Kemenangan meyakinkan lainnya dari sang rival, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), membuat selisih poin kedua pembalap naik menjadi 91 poin.
Bukan perkara mudah untuk memangkas jarak 91 poin dalam sisa 10 balapan, atau 9,1 poin di setiap balapan jika menghitung rata-ratanya.
Sebagai gambaran, 9 poin adalah selisih poin pemenang lomba dengan posisi 3, posisi 2 dengan 5, posisi 3 dengan 9, dan Bagnaia memerlukan lebih!
Dengan konsistensi tingkat tinggi Quartararo, Bagnaia berhadapan dengan kemustahilan untuk bisa melengserkan sang juara bertahan dari takhta.
Padahal sejauh ini hanya Bagnaia yang benar-benar bisa menyaingi Quartararo dalam kualifikasi maupun balapan.
Pesaing terdekat Quartararo di klasemen pun masih Aleix Espargaro (Aprilia Racing) yang harus puas finis di posisi keempat pada MotoGP Jerman.
Espargaro, baru mencatat satu kemenangan musim ini, tertinggal sejauh 34 poin dari Quartararo.
Klasemen Sementara MotoGP 2022
1. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) 172 poin
2. Aleix Espargaro (Aprilia Racing) 138 poin
3. Johann Zarco (Prima Pramac) 111 poin
4. Enea Bastianini (Gresini Racing) 100 poin
5. Brad Binder (Red Bull KTM) 82 poin
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar