BOLASPORT.COM - Presiden Barcelona, Joan Laporta, menganalogikan klubnya ibarat mobil balap yang siap melaju kembali setelah masuk pit stop.
Perkataan Joan Laporta mengacu kepada potensi uang ratusan juta euro atau triliunan rupiah yang dia harapkan masuk brankas Barcelona.
Pemasukan itu berasal dari dua sektor yang disepakati dalam rapat petinggi Barcelona dengan para socios atau member dewan klub, Kamis (16/6/2022).
Barcelona melepas 49,9 persen kepemilikan anak perusahaan mereka, Barca Licensing and Merchandising (BLM), serta menjual 25 persen hak siar dari LaLiga untuk 25 tahun ke depan.
Dari dua sektor tersebut, Laporta menargetkan pemasukan hingga 700 juta euro atau setara 11 triliun rupiah.
Sebanyak 200-300 juta euro di antaranya berasal dari penjualan saham BLM.
Suntikan dana itu diyakini Laporta dapat kembali menggerakkan roda perekonomian Barcelona memasuki bursa transfer musim panas ini.
Baca Juga: Camp Nou Dibongkar, Barcelona Resmi Ngontrak ke Stadion Bekas Espanyol dengan Biaya 312 Miliar
Klub runner-up Liga Spanyol 2021-2022 ingin segera merampungkan perekrutan pemain yang dibutuhkan guna memperkuat tim.
"Anda bisa bilang Barca seperti mobil Formula 1 tanpa bensin dan piston yang rusak," kata Laporta.
"Jika kami bisa merampungkan injeksi dana tersebut, mobil itu akan diperbaiki di pit dan kami bisa kembali masuk jalur untuk berjuang meraih kemenangan," ujarnya.
Dikutip BolaSport.com dari ESPN, wakil presiden klub bidang keuangan, Eduard Romeu, menekankan bahwa pemasukan itu dapat membantu mengikis utang Barcelona yang mencapai 1,3 miliar euro.
Target klub saat ini mengakhiri musim dengan profit setelah terus-terusan merugi tiga tahun beruntun.
Sisi pemasukan lain diharapkan berasal dari penjualan pemain dan pemotongan gaji yang akan tetap dilakukan kepada anggota skuad maupun staf.
Saat ini tagihan upah total termasuk nilai amortisasi transfer pemain mencapai 560 juta euro, dan diharapkan berkurang sampai 400 juta euro.
Jumlah tagihan kelewat batas inilah yang membuat Barcelona belum bisa mendaftarkan dua rekrutan gratisan, Franck Kessie dan Andreas Christensen.
Harus ada pemangkasan gaji yang masif atau penjualan pemain berupah tinggi untuk menyediakan ruang bagi rekrutan anyar.
Tak heran bila langkah Barcelona untuk menjual Frenkie de Jong masih terkatung-katung karena mereka ingin melepasnya semahal mungkin, sedangkan Manchester United berpikir ulang jika nilai yang dipatok terlampau tinggi.
Masih ada selisih sekitar 10 juta euro di antara permintaan dan penawaran bagi gelandang timnas Belanda itu.
Belum lagi, Barcelona juga butuh dana buat mendatangkan rekrutan anyar seperti Robert Lewandowski, Bernardo Silva, Jules Kounde atau Raphinha.
Potensi pembelian 4 orang itu saja sudah melewati 200 juta euro jika digabungkan. Dari mana uangnya?
Baca Juga: Soal Transfer Bernardo Silva ke Barcelona, Begini Jawaban Pep Guardiola
Terlebih lagi, penjualan kepemilikan dari dua sektor yang diharapkan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pun sampai saat ini uang yang ditunggu-tunggu belum cair. Lantas, kapan pemasukan besar itu datang?
Barcelona tak bisa menunggu lama karena walaupun mobil balap mereka masuk lintasan kembali, kendaraan klub pesaing terus melaju kencang buat menyalip atau mencaplok targetnya.
"Kami akan merampungkan salah satunya, yaitu hak siar televisi pada beberapa hari mendatang," kata Laporta di laman Sport.es, Selasa (21/6/2022).
"Kemudian pada Juli, kami akan menyelesaikan yang satunya lagi (saham BLM). Kami akan membuat dua atau tiga operasi untuk menyeimbangkan keuangan."
"Hal itu memungkinkan kami untuk membayar utang dan membuat tim kompetitif," ujarnya lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.es, ESPN.com |
Komentar