BOLASPORT.COM - Pempinan Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara, mengaku sudah pernah meyakinkan para petinggi Suzuki untuk tak membubarkan tim di MotoGP.
Shinichi Sahara akhirnya buka suara terkait keputusan kantor pusat Suzuki yang membubarkan tim pada akhir MotoGP 2022.
Menurut Shinichi Sahara keputusan itu sudah pernah untuk dipertimbangkan kembali, namun Suzuki bersikukuh pada keputusan awal.
Sahara menjadi salah satu sosok yang tidak sepakat dengan pengumuman yang dibuat Suzuki dalam membubarkan tim di MotoGP.
Keputusan yang dibuat jelang balapan MotoGP Prancis di Le Mans itu sempat membuat Sahara dan para kolega kaget bukan kepalang.
Baca Juga: Pol Espargaro Susul Marc Marquez Absen dari MotoGP
Meski demikian, dia tak ingin berlama-lama larut dalam rasa ketidakpercayaan atas pengumuman yang dibuat dan memilih fokus kembali pada balapan.
"Tentu saja ini bukan kabar baik. Saya tidak menangis, tetapi semua energi keluar dari tubuh saya," kata Sahara kepada Marca dikutip BolaSport.com.
"Tapi saat itu kami sedang balapan, jadi setelah saya memikirkannya selama 5-10 menit, saya berkata kepada diri sendiri, 'Saya tidak boleh berhenti memikirkan balapan, sekarang mendapatkan hasil bagus adalah tujuan penting'."
"Untuk segera pulih dari situasi seperti itu, harus menerima dengan sebaik-baiknya," sambung Sahara.
Ditanya tentang apakah Sahara selaku bos Suzuki Ecstar sudah pernah meyakinkan para petinggi di kantor pusat agar tak membubarkan tim, jawabannya adalah sudah pernah dilakukan.
Kendati begitu, dia tidak bisa memaksakan pendapatnya dan memilih untuk menguatkan tim yang dipimpinnya saat ini.
"Mencoba meyakinkan mereka? Tentu saja (sudah). Saya tidak bisa memberikan detail caranya," ujar Sahara.
"Saya masih berusaha membuat semua orang menangani situasi ini sebaik mungkin," tutur Sahara.
Dengan keputusan bulat yang sudah dibuat, Sahara tidak tahu apakah Suzuki akan kembali ke MotoGP.
Dia hanya memastikan tim Suzuki Ecstar sejatinya memiliki kemampuan yang dapat bersaing di kelas para Raja ini.
Dengan keluar dari MotoGP, DNA balap pasukan Hamamatsu sudah rusak di mata pria Jepang tersebut.
"Saya tidak tahu (kapan kembalinya). Bagi saya, balap adalah DNA Suzuki. Jika perusahaan Suzuki ada, maka Suzuki harusnya juga ada di balapan," ucap Sahara.
"Jadi pada suatu saat, Suzuki harus kembali. Itu pendapat saya," tutup Sahara.
Baca Juga: Dominasi Quartararo Tak Cuma Tutupi Borok Yamaha, tetapi Pabrikan Jepang pada MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Marca |
Komentar