BOLASPORT.COM - Rencana pertukaran antara Matthijs de Ligt dan Timo Werner dipandang tidak masuk akal dan bisa menimbulkan masalah untuk Juventus.
Setelah kepergian Antonio Ruediger dan Andreas Christensen, penguatan di lini pertahanan langsung menjadi prioritas utama Chelsea pada jendela transfer musim panas 2022.
Beberapa nama pun mereka incar, dengan Jules Kounde jadi yang paling santer dikaitkan dengan The Blues.
Akan tetapi, Chelsea kemudian gagal menyepakati biaya dengan klub Kounde, Sevilla.
Sekarang, setelah Kounde gagal didapatkan, Chelsea memusatkan perhatian mereka pada bek Juventus, Matthijs de Ligt.
Bek asal Belanda itu dilaporkan telah mengatakan kepada Juventus bahwa dia ingin pergi musim panas ini setelah tiga tahun di Turin.
Keinginan De Ligt itu langsung dicium oleh Chelsea untuk merekrutnya.
Baca Juga: Demi Boyong Matthijs de Ligt, Chelsea Siap Tumbalkan Timo Werner
Hanya saja, Chelsea tidak mau membayar biaya klausul rilis De ligt yang mencapai 125 juta euro atau setara Rp 1,9 triliun.
Menurut Sky Sport Italia, Chelsea hanya mau membayar 45 juta euro atau setara Rp 704 miliar untuk De Ligt.
Jika biaya itu masih ditolak oleh Juventus, The Blues akan menambah Timo Werner untuk memuluskan langkah mendapatkan De Ligt.
Namun, menurut laporan Football Italia yang dilansir BolaSport.com, langkah seperti itu dipandang tidak masuk akal dan bisa menimbulkan masalah bagi I Bianconeri.
Pasalnya, mereka baru saja kehilangan Giorgio Chiellini beberapa minggu lalu.
Dengan kepergian Chiellini, opsi bek tengah Juventus menjadi semakin menipis dengan hanya diisi oleh De Ligt, Leonardo Bonucci, Daniele Rugani, dan Federico Gatti.
Meskipun 45 juta euro atau setara Rp 704 miliar dari penjualan De Ligt akan cukup untuk mengontrak Gleison Bremer dari Torino atau Kalidou Koulibaly dari Napoli, Juventus akan membutuhkan lebih banyak uang dari penjualan De Ligt.
Hanya penjualan dengan biaya mendekati 100 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun yang masuk akal bagi Juventus yang akan membeli bek tengah baru dan menaruh sejumlah uang di bank dengan kesepakatan itu.
Selain itu, salah satu target Juventus adalah membuat tim lebih berkelanjutan dan memotong tagihan upah mereka.
Jadi, merekrut pemain seperti Werner, yang mendapat lebih dari 10 juta euro atau setara Rp 156 miliar per musim di Chelsea, tidak akan terjangkau bagi I Bianconeri yang mencari pelapis untuk Dusan Vlahovic.
Di luar itu, De Ligt merupakan produk akademi Ajax dan mulai menanjak namanya sejak 2017.
Hal terebut tak bisa dilepaskan dari penjualan Davinson Sanchez ke Tottenham Hotspur pada 2017.
Penjualan Sanchez membuat De Ligt mendapatkan tempat utama di Ajax dan puncaknya adalah penampilan briliannya saat musim 2018-2019, di mana De light menjadi salah satu pemain yang berkonstribusi atas keberhasilan Ajax menembus semifinal Liga Champions.
Alhasil, berkat penampilan yang impresif bersama Ajax, De Ligt diboyong ke Juventus pada 2019.
Sejak saat itu, De light telah tampil sebanyak 117 kali bersama Juventus dan sukses mempersembahkan gelar Liga Italia 2019-2020.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Football-italia.net |
Komentar