BOLASPORT.COM - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, kembali mengulas hal-hal terkait kepergian Dani Pedrosa ke KTM usai memutuskan pensiun dari MotoGP.
Kepergian Dani Pedrosa dicap sebagai 'Dosa Besar' Honda di mana mereka melepas salah satu pembalap sangat berpengalaman selain Marc Marquez.
Ya, Dani Pedrosa yang memutuskan pensiun pada 2018 lalu, dia kemudian menerima pinangan KTM sebagai pembalap penguji mulai musim berikutnya.
Masalahnya, mengapa saat itu Alberto Puig selaku manajer tak mempertahankan Pedrosa saja sebagai pembalap penguji Honda?
Pertanyaan itu menyeruak mengingat Pedrosa merupakan pembalap yang paling setia dengan menghabiskan 12 musimnya di MotoGP hanya bersama Honda.
Baca Juga: Max Biaggi Anggap Maverick Vinales Punya Peran untuk Gelar Juara MotoGP 2022
Tentu Pedrosa sudah paham betul dengan kuda besi Honda yang telah ia kendarai selama belasan tahun itu.
Namun saat itu Honda membiarkan Pedrosa pergi dan memilih rider Jerman, Stefan Bradl, sebagai pembalap penguji.
Satu musim berjalan baik-baik saja bagi Honda setelah Marquez tampil memukau pada 2019 lalu.
Kepergian Pedrosa juga membuat para insinyur hanya mendengarkan keluh kesah Marquez saja.
Alhasil para pembalap lain mengaku kesulitan ketika alokasi gaya berkendara RC213V hanya ditentukan untuk Baby Alien saja.
Petaka datang saat Marquez mengalami crash horor di Jerez pada balapan pembuka 2020. Ia harus absen sepanjang musim karena cedera bahu kanan.
Masa-masa sulit mulai menimpa Honda yang dibikin kebingungan tanpa kehadiran Marquez.
Tahun lalu harapan kembali terbuka usai Marquez memenangi tiga balapan. Namun kepahitan kembali terjadi musim ini.
Baca Juga: Kemajuan Aprilia pada MotoGP 2022 Bikin Rival Geleng-geleng Kepala
Honda benar-benar terpuruk ketika Marquez harus absen lagi setelah memutuskan untuk menjalani operasi keempatnya.
Benar saja, Pol Espargaro dkk maupun Stefan Bradl yang seharusnya bertugas untuk memberikan banyak informasi untuk pengembangan motor juga tak bisa berbuat apa-apa.
Honda harusnya sadar tak bisa mengandalkan satu pembalap saja, melepas Pedrosa merupakan kesalahan besar yang dilakukan.
"Saya pikir sekarang saya tahu kesalahan terbesar yang dibuat Honda adalah membiarkan Dani Pedrosa pergi," ujar pengamat MotoGP, Dennis Noyes pada tahun lalu.
Bagaimana tidak? Pedrosa setidaknya memiliki peran setelah KTM yang kini mampu bersaing kompetitif di grup depan yang telah meraih empat kemenangan sampai saat ini.
Namun Puig enggan disalahkan soal Pedrosa, dia mengaku sempat mengajukan tawaran untuk menjadi test driver Honda kepada pembalap Spanyol itu.
"Kami tidak pernah memiliki dia sebagai test driver. Kami mengusulkan itu kepadanya dan dia memilih KTM," kata Puig kepada Marca dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Dengan itu, Anda harus menanyakan pertanyaan itu kepadanya," ujarnya.
Sekadar informasi, Puig juga sempat menjabat sebagai manajer pribadi Pedrosa sebelum mendapat tugas lebih berat dari Repsol Honda.
Baca Juga: Tak Mau Coba-Coba, Honda Prioritaskan Pembalap Berpengalaman
Puig juga menyebut kekacauan yang terjadi pada Honda saat ini bukanlah krisis.
“Ini bukan masalah krisis. Saya sangat percaya bahwa produsen Eropa dalam beberapa tahun terakhir dan mengambil keuntungan dari perubahan peraturan yang terjadi beberapa tahun yang lalu," kata Puig.
"Mereka jelas lebih aktif, proaktif, efisien, daripada konstruktor Jepang,"
"Saya pikir selama bertahun-tahun orang Eropa telah melihat Jepang sebagai referensi, banyak meniru dan sekarang mereka telah mencapai tingkat yang lebih tinggi”, tutur Puig.
Akan tetapi sampai saat ini, pasukannya juga belum bisa menemukan solusi terkait kekacauan pada paddock tanpa sosok Marquez.
"Pikiran harus selalu terbuka, Anda tidak bisa fokus pada diri Anda sendiri. Anda harus melihat, dan dalam hal ini tepat waktu," ucap Puig.
"Honda adalah perusahaan yang pernah memenangkan kompetisi dan kejuaraan terbanyak dalam sejarah, mengalami pasang surut, dan saat-saat ketika telah mundur dari persaingan musim ini," pungkasnya.
Baca Juga: Apa Kabar Marc Marquez? Ngapain Saja Selama Pulihkan Cedera?
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar