Baca Juga: Malaysia Open 2022 - Gagal Melaju, Rinov/Pitha Bicara Kendala dan Evaluasi
Gregoria terlalu banyak berpikir untuk mengambil keputusan yang justru menjadi bumerang untuknya.
"Tadi sebetulnya saya sudah merasa enak bermainnya, terutama di awal-awal gim," ucap Gregoria dikutip Bolasport.com dari rilis resmi PBSI.
"Hanya karena lawan itu punya pola balik serang, jadinya kadang sudah dapat kesempatan tapi saya seperti terlalu banyak berpikir untuk ambil keputusan."
"Seperti saya dapat bola enak dan harus mati nih, padahal tidak harus. Bisa saja diolah dulu, bisa sabar dulu."
Setelah tertinggal Gregoria semakin tidak percaya diri, sehingga permainannya tidak berkembang.
"Lalu setelah terkejar dan poinnya mepet malah tidak yakin dengan pola yang diterapkan, tidak percaya diri," ucap Gregoria.
Disinggung mengenai pertemuan terakhir kedua pemain yang dimenangkan oleh Gregoria, dia mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur.
Pasalnya kedua pemain terakhir bertemu lima tahun yang lalu tepatnya di ajang BWF World Junior Championships 2017.
"Pertemuan pertama saya dengan dia sudah terjadi lima tahun lalu, tidak bisa dijadikan patokan," ucap Gregoria.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar