Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dua Skema Bermain Christophe Galtier di Paris Saint-Germain

By Ivan Rahardianto - Kamis, 7 Juli 2022 | 05:00 WIB
 Ada dua skema dan formasi  potensial yang akan digunakan oleh Christophe Galtier di Paris Saint-Germain.
BERTRAND GUAY/AFP
Ada dua skema dan formasi potensial yang akan digunakan oleh Christophe Galtier di Paris Saint-Germain.

BOLASPORT.COM - Ada dua skema potensial yang akan digunakan oleh Christophe Galtier di Paris Saint-Germain (PSG).

Usai memecat Mauricio Pochettino dari kursi kepelatihan, PSG langsung mengangkat Christophe Galtier sebagai penggantinya.

Pelatih berusia 55 tahun tersebut telah resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru PSG.

Galtier meneken kontrak jangka pendek dengan PSG hingga dua tahun mendatang.

Artinya, Galtier akan menjadi juru taktik di PSG hingga 30 Juni 2024.

Sebagai pelatih baru PSG, Galtier bukanlah nama sembarangan.

Baca Juga: BURSA TRANSFER - Christophe Galtier Datang, Messi Kehilangan Sahabat di PSG

Pasalnya, sebelum melatih PSG, Galtier sudah malang-melintang melatih klub-klub di Liga Prancis.

Sebut saja Saint-Etienne (2009-2017), Lille (2017-2021), dan Nice (2021-2022).

Khusus di Lille, Galtier berhasil merengkuh gelar Liga Prancis 2020-2021.

Saat itu, keberhasilan Galtier meraih gelar Ligue 1 tak bisa dilepaskan dari formasi andalannya yaitu 4-4-2.

Formasi tersebut kemungkinan akan menjadi skema bermainya di PSG.

Dalam formasi 4-4-2 Galtier, strukturnya adalah dua baris empat, dua penyerang bekerja di baris pertama untuk melakukan pressing.

Saat menyerang, dilansir BolaSport.com dari The Mastermindsite, Galtier sangat mengandalakan vertikalitas dan itu pada dasarnya berarti Lille berusaha mengirimkan bola ke penyerang mereka lebih awal.

Sementara saat bertahan, Galtier menginstruksikan anak asuhnya untuk tidak menekan terlalu tinggi atau intens dan meminta menunggu lebih banyak di blok tengah dan bekerja untuk membatasi penetrasi ke area tengah.

Ketika mereka melakukan tekanan dari lini depan, penyerang Lille berusaha memaksa lawan untuk melakukan operan ke area samping.

Hal itu kemudian memungkinkan Lille untuk menekan dalam jumlah yang lebih besar di area flank, dengan bek sayap membantu sayap.

Jika operan dilakukan ke area tengah, tim Galtier akan melakukan pressing dalam bentuk berlian dengan dua striker, gelandang tengah, dan pemain sayap bergabung untuk membatasi waktu dan ruang lawan.

Dengan formasi dan strategi itu, Galtier sukses bersama Lille.

Dilansir BolaSport.com dari Marca, formasi dasar 4-4-2 yang menjadi favorit Galtier akan menjadi opsi utamanya di PSG dan pastinya akan berbeda dengan tim Prancis lainya.

Alih-alih berfokus pada kecepatan dan transisi cepat, timnya akan lebih mengutamakan kompaksi dan soliditas daripada sepak bola menyerang yang lebih mengalir bebas.

Mereka kemudian melindungi diri secara defensif setelah kehilangan bola.

Namun, dengan bekal pemain kelas satu, Galtier pasti akan menerapkan gaya permainan yang lebih proaktif di PSG.

"Saya ingin melihat intensitas, pressing," kata Christophe Galtier, dinukil BolaSport.com dari Marca.

"Saya belum berbicara dengan skuad, tapi Anda lebih sering menang ketika bermain bagus."

"Dibandingkan dengan klub saya sebelumnya, akan ada pendekatan yang berbeda," tutur Galtier menambahkan.

Di sisi lain, Galtier juga siap untuk mengubah sistem 4-4-2 racikannya dan akan menyesuaikan sistemnya di Paris.

Dalam konferensi pers pertamanya sebagai bos PSG, pelatih berusia 55 tahun itu mengisyaratkan akan beradaptasi dengan tiga bek jadi prefrensinya.

"Pertahanan tiga pemain telah banyak dibicarakan," kata Christophe Galtier.

"Saya beruntung memiliki pemain sayap yang luar biasa karena mereka yang menjadi jantung permainan."

"Akan tetapi, kini kecenderungannya menuju pertahanan tiga orang," tutur Galtier menambahkan.

Apabila bermain dalam formasi 3-4-3, Galtier akan memasang Gianluigi Donnarumma di posisi kiper.

Sedangkan tiga bek akan diisi oleh Marquinhos, Sergio Ramos, dan Presnel Kipembe.

Maju ke depan, Achraf Hakimi dan Nuno Mendes akan menjadi wing-back, mengapit Georginio Wijnaldum dan Marco Verratti

Sementara di lini depan, Lionel Messi akan menjadi penyerang sayap kanan, Kylian Mbappe menjadi penyerang tengah, dan Neymar di penyerang sayap kiri.

Baca Juga: Baru Jadi Pelatih PSG, Christophe Galtier Langsung Singgung soal Kylian Mbappe

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ade Jayadireja
Sumber : Marca.com, Mirror.co.uk, themastermindsite.com
REKOMENDASI HARI INI

Amorim Bongkar Isi WhatsApp Mourinho Jelang Laga Debut di Man United

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X