BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, mengkritik sistem pemusatan latihan (TC) timnas U-19 Indonesia. Dia menilai TC terlalu lama, yang merugikan klub.
Padahal, klub sedang mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Liga 1 2022-23.
Para pemain muda harus ikut terlibat dalam persiapan tim dalam menghadapi persaingan di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Pasalnya, dalam lingkungan sepak bola Indonesia, para pemain muda potensial tak memiliki kesempatan untuk berlatih dengan tim pertama.
Yang ada, mereka harus terus ikut berlatih jangka panjang dengan Timnas U-19 Indonesia.
"Yang jadi masalah di Indonesia, adalah para pemain muda tak punya kesempatan untuk berlatih dengan tim pertama klub," ujar Thomas Doll.
"Saya tak pernah melihat mereka berlatih dengan tim. Tak satu pun."
"Ini seharusnya tak terjadi. Saat persiapan, mereka terbang dari satu negara ke negara lain untuk bertanding, tapi mereka tak pernah ada di tim utama."
"Mereka tak punya keesmpatan untuk menunjukkan kemampuan di klub," lanjut Thomas Doll.
Thomas Doll menyayangkan bahwa sejumlah pemain muda potensial ini tidak pernah mendapatkan kesempatan berlatih bersama timnya.
Pelatih asal Jerman itu menyebut bahwa para pemain tersebut seharusnya bersaing untuk memperebutkan tim utama.
"Saya sudah enam minggu di sini. Saya sebenarnya sudah bertemu pemain2 muda ini sekali di sini, tapi bukan di lapangan latihan, cuma menyapa halo saja," ujar Thomas Doll.
"Jadi, bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan, jika mereka tak pernah ada bersama tim utama (di klub)?"
"Saya pikir ini tak bagus untuk pemain muda klub karena semua ingin memastikan tempat di tim utama," lanjutnya.
Baca Juga: Pernah Punya Pengalaman, Thomas Doll Antusias Persija Jakarta Main Malam
Pelatih yang pernah mengasuh Borussia Dortmund itu menyebut bahwa situasi tersebut membuat para pemain bakal kelelahan.
Dalam kondisi ideal, dimata Thomas Doll, jika Timnas Indonesia ingin merekrut talenta terbaik tinggal mengamati setiap klub saja.
"Ketika mereka nanti datang dua bulan kemudian, mereka akan sangat lelah karena bermain di banyak laga," ujar Thomas Doll.
"Saya pelatih baru, saya baru datang enam minggu lalu."
"Saya ingat ketika saya pemain muda. Tentu saja bisa ke timnas tapi tak dua bulan juga."
"Jadi harus berubah di masa depan karena kalau mereka mau talenta2 terbaik, seharusnya bisa lihat di tim pertama," lanjutnya.
Situasi tersebut membuat para pelatih bakal sulit memberikan kesempatan bagi pemain muda.
Baca Juga: Hadapi RANS Nusantara FC, Thomas Doll Bicara Peluang Pemain Asing Persija Jakarta Tampil
Pasalnya, setiap pemain juga membutuhkan waktu untuk pemahaman taktik dan filosofi pemainan.
"Pemain-pemain muda ini butuh waktu sampai mereka mengerti bagaimana sesi latihan, filosofi," ujar Thomas Doll.
"Jadi tidak bisa langsung bermain ketika baru kembali dari timnas karena mereka tak pernah berlatih bersama kami," lanjutnya.
Pelatih asal Jerman itu menyebut satu contoh pemain, misal Cahya Supriyadi yang saat ini membela Timnas U-19 Indonesia.
Menurutnya sang pemain punya potensi bagus sebagai kiper bagus di masa depan.
"Saya melihat, kiper timnas (Cahya Supriyadi) itu beberapa minggu lalu. Ya dia punya sesuatu yang spesial," ujar Thomas Doll.
"Dia bisa suatu hari jadi kiper yang sangat bagus," lanjutnya.
Namun, dirinya tak mampu memberinya kesempatan, karena sang pemain melewatkan sesi pramusim.
Pasalnya, sesi pramusim adalah waktu terpenting untuk persiapan setiap tim.
"Jadi mereka harus mengubah sesuatu karena persiapan terpenting untuk musim adalah persiapan musim panas," ujar pelatih asal Jerman itu.
"Ini mereka tak sehari pun pernah di lapangan," lanjutnya.
Dia menyebut bahwa di sepak bola Indonesia bahwa timnas kelompok umur lebih penting dari klub-klub liga Indonesia itu sendiri.
"Jika di sini timnas U-20 lebih penting daripada tim pertama liga, di Eropa berbeda," ujar Thomas Doll.
"Saya tak tau, ini bukan wewenang saya. Ada pihak yang mesti memutuskan," lanjutnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar