BOLASPORT.COM - Momen unik terjadi di sela-sela pertandingan semifinal Singapore Open 2022 ketika wasit lapangan alias umpire mendapat kartu merah dari penonton.
Peristiwa tersebut terjadi di tengah-tengah pertandingan antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin pada semifinal ganda putra Singapore Open 2022, Sabtu (17/7/2022).
Cerita bermula ketika sistem penghitung skor mengalami malfungsi ketika Leo/Daniel meminta challenge atas poin Ahsan/Hendra dari servis Leo yang tidak masuk pada gim kedua.
Papan skor yang awalnya menunjukkan kedudukan sama kuat 17-17, tiba-tiba berubah menjadi 18-16 untuk keunggulan Ahsan/Hendra.
Alhasil, Ahsan/Hendra sempat dinyatakan unggul 19-16 setelah challenge dari Leo ternyata gagal.
Pengecekan skor berlangsung cukup lama. Sampai-sampai Ahsan/Hendra dan Leo/Daniel melakukan pemanasan dengan pukulan-pukulan santai.
Skor pertandingan akhirnya diubah menjadi 18-17, masih untuk keunggulan Ahsan/Hendra.
Kamera TV kemudian menyorot aksi penonton yang diduga suporter ikonik Indonesia, Pak Yanto, membunyikan peluit sambil mengangkat kartu merah ke arah wasit lapangan.
"Hahaha, dasar suporter Indonesia," tawa komentator resmi BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), Gillian Clark.
Baca Juga: Singapore Open 2022 - Daddies Puji Babbies Usai Comeback di Laga Mereka
RED CARD FROM PAK YANTO HAHAHA pic.twitter.com/BnRQISnM5x
— Fé (@geewon2112) July 16, 2022
Kartu merah dalam bulu tangkis berfungsi sebagai peringatan kedua bagi pemain jika melakukan pelanggaran seperti mengulur-ulur waktu, merusak kok, bertindak tidak sopan, dsb.
Kartu merah dikeluarkan wasit lapangan setelah kartu kuning.
Tidak seperti dalam sepak bola ketika pemain dikeluarkan dari pertandingan jika dikartu merah, dalam bulu tangkis pemain "hanya" dinyatakan fault jika dikartu merah.
Terkena fault artinya kehilangan poin karena poin diberikan kepada lawan.
Pemain juga akan mendapat denda sebesar 500 dolar Amerika Serikat, atau sekitar 7,5 juta rupiah, untuk setiap kartu merah yang diterimanya.
Adapun hukuman terberat dalam pertandingan bulu tangkis adalah diskualifikasi yang diberikan dengan sinyal kartu hitam.
Ganggu Kemenangan Ahsan/Hendra?
Terhentinya pertandingan dalam waktu yang cukup lama dianggap menjadi faktor kekalahan Ahsan/Hendra.
Ahsan/Hendra telah menenangi gim pertama dengan skor 21-9 dan hanya berjarak tiga poin dari kemenangan mereka jika laga tidak dihentikan.
Dalam bulu tangkis menjaga momentum bagus terbilang penting karena poin diperebutkan hampir tanpa jeda.
Baca Juga: Singapore Open 2022 - 'Anthony Pemain Komplet, Hebat Menyerang dan Bertahan'
Meski begitu, Ahsan/Hendra tetap memberi kredit terhadap keberhasilan Leo/Daniel bangkit dari ketertinggalan hingga akhirnya menang dengan skor ketat 9-21, 21-18, 22-20.
"Hari ini Leo/Daniel bermain lebih bagus," kata Ahsan, dalam rilis yang diterima BolaSport.com dari Tim Humas dan Media PBSI.
"Gim pertama mereka masih ragu-ragu dan belum lepas. Tetapi setelah itu, permainan mereka makin bagus dan jadi."
Hendra sependapat. "Kita kalah tipis lewat pertandingan yang ramai. Tadi saat setting, kita keduluan main depannya, sehingga kalah," ujarnya.
"Leo/Daniel juga bermain bagus. Mereka bisa bangkit setelah di gim pertama permainannya tidak enak dan tak berkembang," sambung Hendra.
"Bisa bangkit dan mengatasi ketertinggalan, itu bagus. Mereka mampu melewati kesulitan itu, merupakan modal bagus bagi Leo/Daniel untuk ke depannya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com, PBSI.id |
Komentar