Alhasil, kendati mendapatkan peran yang mungkin paling menuntut di tim Ajax, Martinez bisa menjalaninya dengan baik.
Dia mampu mendikte permainan dari dasar lini tengah serta menyediakan jembatan antara pertahanan dan serangan.
Keberhasilan itu tak bisa dilepaskan dari kecerdasannya dalam hal taktik, meski tanpa pengetahuan bahasa Inggris, apalagi Belanda.
For those saying Lisandro Martínez is too small to be a centre back ???? pic.twitter.com/XtKQxEbGmD
— ESPN FC (@ESPNFC) July 18, 2022
Selain itu, Martinez juga dibantu oleh kemampuan teknis yang mumpuni, ditambah keinginannya untuk berkembang.
Martinez, yang pada dasarnya rajin belajar, melakukan upaya yang keras untuk belajar dari pemain lain yang telah melakukan transisi dari bertahan ke lini tengah.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Man United Tak Stabil dan Punya Manajemen Buruk, Frenkie de Jong Ogah Gabung
Salah satu pemain yang teladani dan perhatikan secara khusus oleh Lisandro Martinez adalah pemain Bayern Muenchen, Joshua Kimmich.
Kimmich, yang juga dikenal sebagai pemain serbabisa, memulai kariernya sebagai bek kanan, sebelum dipindahkan ke lini tengah oleh Pep Guardiola dan sukses besar.
"Ketika dia [Kimmich] bermain di lini tengah, saya suka ketenangan yang dia miliki dan cara dia membaca permainan," kata Lisandro Martinez, dinukil BolaSport.com dari Sky Sports.
"Seorang pemain harus cerdas."
"Dia harus memiliki kepercayaan diri, tentu saja, tetapi ini adalah permainan keputusan dan Anda membuat keputusan dengan kepala Anda," tutur Martinez menambahkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Sportskeeda.com, Skyspots.com |
Komentar