BOLASPORT.COM - Ada pihak yang berpikir pada MotoGP era modern keselamatan dianggap tidak pernah lebih penting. Namun keengganan yang berkelanjutan untuk menggunakan bendera merah musim ini menimbulkan pertanyaan.
Memang jarang terjadi kecelakaan yang cukup serius sehingga balapan atau sesi harus dihentikan. Tetapi, bukan berarti itu tidak pernah terjadi.
Dua contoh kasus yang cukup menonjol pada MotoGP 2022 terjadi meski di kelas yang lebih kecil. Ada sejumlah kontroversi kontrol balapan yang berhubungan dengan Moto3 pada khususnya.
Pada Grand Prix (GP) Italia, Mei, Ayumu Sasaki (JepangO mengalami kecelakaan saat latihan. Dia mendarat di tengah Sirkuit Mugello sebelum kemudian ditabrak oleh mesin yang melaju.
Kondisi ini sama persis dengan peristiwa yang menyebabkan kematian tragis Jason Dupasquier di sirkuit yang sama 1 tahun sebelumnya.
Baca Juga: Rahasia Jack Miller Bisa Jadi 'Pawang' Sirkuit Basah di MotoGP
Membutuhkan bantuan medis di sisi trek untuk apa yang kemudian didiagnosis sebagai gegar otak dan dua patah tulang selangka.
Sasaki dan pengendara lain yang terlibat (dua lagi jatuh setelah menabrak dia dan mesinnya) menghabiskan empat menit di area kerikil sebelum petugas medis dan marshal bekerja
Meskipun Sasaki dan petugas medis berada langsung di lintasan, jika pembalap lain mengalami insiden serupa, seluruh balapan berlangsung di bawah bendera kuning yang dikibarkan.
Pengalaman masa lalu pada MotoGP menunjukkan pembalap tidak lagi merasa harus memperlambat laju motor secara signifikan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar