BOLASPORT.COM - Dubai akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia untuk lima tahun kedepan, Indonesia diharapkan harus lebih baik dari tahun ini.
Keputusan diambil oleh panitia penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia setelah menyepakati kontrak dengan sponsor dari Dubai.
Sejak digelar pertama kali digelar pada tahun 1962 Kejuaraan Bulu Tangkis Asia memang lebih sering digelar di Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Selatan.
Negara Malaysia, Indonesia, China, India, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah gelaran turnamen Kejuaraan Asia Bulu Tangkis.
Sejak tahun 1991 turnamen Kejuaraan Asia digelar setiap tahun dan China menjadi negara yang paling sering menjadi tuan rumah.
China sekaligus menjadi negara dengan perolehan medali paling banyak jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
China sudah mengumpulkan 75 medali emas disusul oleh Indonesia di tempat kedua yang mengoleksi 33 medali emas.
China terakhir kali menjadi tuan rumah dari tahun 2015 sampai 2019 sebelum akhirnya pindah ke Filipina pada tahun ini.
Namun untuk lima edisi mendatang, Kejuaraan Asia akan memulai sejarah baru karena dihelat di Timur Tengah tepatnya di Dubai.
Baca Juga: Putri KW Terima Undangan BWF Tanding pada Kejuaraan Dunia 2022
Menurut Presiden Badminton Asia, Anton Subowo, kesepakatan dengan Uni Emirat Arab untuk menjadi tuan rumah merupakan sebuah gebrakan baru.
Anton berharap bahwa langkah ini bisa meningkatkan popularitas dari bulu tangkis di Benua Asia terutama Timur Tengah.
"Bulu tangkis adalah salah satu olahraga paling populer dengan partisipasi atlet serta penggemar yang sangat tinggi sepanjang sejarah," ucap Anton dikutip Bolasport.com dari Inside The Games.
"Tentu akan semakin menarik ketika menggelar kejuaraan bulu tangkis Asia di arena baru."
Tahun ini Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar dari nomor ganda putra lewat pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan.
Mereka berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan pemain-pemain top seperti Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Lalu mereka mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) pada semifinal dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) pada final.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Viktor Axelsen Jelas Diunggulkan Juara, tetapi Anthony Juga Bisa
Hasil tersebut berhasil menyudahi puasa gelar para pemain Indonesia di Kejuaraan Asia setelah terakhir kali Indonesia meraih gelar juara pada tahun 2009.
Saat ini ganda putra juga menjadi penyumbang gelar bagi Indonesia lewat pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Indonesia memiliki perkembangan yang signifikan dalam beberapa turnamen terakhir terutama di BWF World Tour.
Banyak pemain muda mulai menunjukkan kualitas mereka, sehingga di Kejuaraan Asia tahun depan harusnya Indonesia bisa lebih baik dari tahun ini.
Baca Juga: Reuni, Fadia/Ribka Bakal Jadi Ujung Tombak Ganda Putri Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2022
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | insidethegames.biz |
Komentar