BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, merasa bahwa mantan manajer Valentino Rossi yakni Davide Brivio menjadi sosok yang pas untuk menyelamatkan Honda.
Honda mengalami situasi yang sulit untuk bisa tampil kompetitif di kelas utama MotoGP sejak Marc Marquez mengalami kecelakaan fatal pada seri pembuka musim 2020.
Dengan kondisi itu, Honda mengambil langkah berbeda dalam pengembangan motor RC213V mereka di musim selanjutnya.
Pengembangan yang tidak terlalu bertumpu kepada Marc Marquez awalnya dinilai sebagai sesuatu yang brilian hingga Honda menjalani musim berat lainnya pada MotoGP 2022 ini.
Sempat dianggap sudah berada di jalur yang tepat pada awal musim ini, pabrikan asal Tokyo Jepang tersebut justru berada dalam situasi yang lebih rumit.
Para penunggang RC213V tidak bisa berbuat apa-apa untuk bersaing di baris depan hingga paruh pertama MotoGP 2022 berakhir.
Aura suram itu kian bertambah tatkala Repsol Honda harus kembali kehilangan Marc Marquez di tengah kompetisi yang naik meja operasi untuk keempat kali.
Terlepas dari hilangnya Baby Alien, pengembangan RC213V dinilai telah salah arah dan membuat para pasukan Honda kewalahan.
Baca Juga: Soal Nasib Takaaki Nakagami di MotoGP, Alberto Puig Minta Kepastian Honda
Hal itulah yang ada dalam benak pengamat MotoGP kondang, Carlo Pernat di mana dia merasa motor Honda menjadi motor terburuk pada musim ini.
"Ini adalah situasi yang kacau, Honda adalah motor paling buruk di lintasan," ucap Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, pria asal Italia tersebut merasa Honda terutama tim pabrikan mereka Repsol Honda perlu melakukan pembenahan.
Pembenahan ini menjadi langkah utama penyelamatan Honda, dan yang harus dilakukan adalah mengganti Alberto Puig dengan sosok yang lebih mumpuni.
Carlo Pernat menilai bahwa Davide Brivio merupakan sosok yang pas menggantikan pria asal Spanyol tersebut.
Tangan dingin Davide Brivio sudah terbukti tatkala dia menangani Valentino Rossi dalam masa-masa awalnya bersama Yamaha.
Selain itu, pria yang kini bekerja untuk tim F1 Alpine itu juga pernah mengantarkan Joan Mir menjadi juara dunia bersama Suzuki pada musim 2020 lalu.
"Hipotesis mengenai Brivio harus dievaluasi, dia tahu tentang Jepang, dia tahu bagaimana membuat kelompok, dia tahu memilih pembalap," ucap Carlo Pernat.
"Dia akan menjadi figur yang sempurna untuk hal ini," tuturnya menambahkan.
Hingga berakhirnya paruh pertama MotoGP 2022, Honda belum beranjak dari dasar klasemen konstruktor sementara.
Dengan torehan total 85 poin, Marc Marquez dkk menduduki peringkat keenam.
Baca Juga: Masuk Paruh Kedua, Aprilia akan Dorong Aleix Espargaro Kejar Gelar Juara MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar