BOLASPORT.COM - Bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo, menjadi salah satu pemain Liga Inggris yang paling sering mendapat perundungan di media sosial.
Konklusi tersebut didapatkan dari penelitian dari Office of Communication (Ofcom), badan pemerintahan Inggris yang membuat regulasi layanan komunikasi di Inggris.
Ofcom menganalisis 2,3 juta pesan yang ditujukan untuk para pemain Liga Inggris.
Temuan dari penelitian tersebut layak disebut mencengangkan.
Setidaknya tiga perempat dari total pemain Liga Inggris mendapatkan pesan bernada kebencian dan perundungan.
Beberapa mendapat pesan-pesan sedemikian rupa setiap hari.
Selain itu, sebanyak 10 persen dari total pesan perundungan itu menyinggung soal jenis kelamin dan ras pemain.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Chelsea Punya 6 Jurus untuk Boyong Frenkie de Jong
Para pemain Manchester United pun mendominasi daftar teratas sasaran perundungan warganet.
Total, dari 10 pemain Liga Inggris yang paling sering dirundung di dunia maya.
Dua di antaranya adalah pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire.
Jika digabung, pesan kebencian untuk mereka berdua mencapai 20 ribu pesan.
Selain Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire, Marcus Rashford dan Bruno Fernandes ada di urutan lima besar.
Harry Kane (Tottenham Hotspur) dan Jack Grealish (Manchester City) adalah dua pemain di 10 besar yang bukan berasal dari kubu Setan Merah.
Laporan yang sama dari Ofcom mengindikasikan ada dua momen berbeda yang menjadi “puncak” perundungan untuk Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire.
Cristiano Ronaldo tercatat paling banyak mendapat pesan kebencian ketika ia resmi pindah ke Man United pada musim panas 2021.
Adapun Harry Maguire menjadi sasaran bully setelah Man United kalah dari Manchester City pada laga derbi.
Petinggi Ofcom pun tidak menampik bahwa temuan ini mengungkap salah satu keburukan dari sepak bola.
“Penemuan ini mengungkapkan sisi gelap dari sebuah olahraga yang indah,” kata Kevin Bakhurst, direktur grup Ofcom untuk penayangan dan konten daring, dikutip BolaSport.com dari Standard.
“Perundungan daring tidak punya tempat di olahraga ataupun di masyarakat. Butuh upaya semua orang untuk mengatasi masalah ini,” ucap dia.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Standard.co.uk |
Komentar