BOLASPORT.COM - Duet anyar ganda putra China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, diharapkan mampu meniru ganda putra Indonesia dalam meraih kesukesan.
Tuntutan ada di pundak Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi sebagai salah satu racikan baru namun sudah meraih gelar di turnamen Terbuka yang diadakan BWF.
Gagal di dua final pada German Open dan Korea Masters (Super 300).
Liu/Ou malah berhasil merebut kejayaan di Istora Senayan, Jakarta usai meraih gelar turnamen Super 1000 pada Indonesia Open kemarin.
Harapan tersebut tak lepas dari absennya tim ganda putra China yang absen pada Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Shesar Menikah Jelang Kejuaraan Dunia, Anthony Jadi Trending di Twitter
China yang melakukan bongkar pasang pada tahun ini tak ada ganda putranya yang memenuhi syarat bisa berlaga pada Kejuaraan yang berlangsung di Tokyo pada 22-28 Agustus mendatang.
Satu-satunya ganda putra yang memiliki peringkat terbaik yakni He Jiting/Tan Qiang juga melepas kesempatan berpartisipasi.
Pasalnya He Jiting/Tan Qiang juga telah berpisah dan bermain dengan pasangan baru.
He Jiting bersama Zhou Hao Dong sedangkan Tan Qiang dengan Ren Xiang Yu.
China sendiri telah meraih delapan gelar di sektor ganda putra pada Kejuaraan Dunia. Salah satunya hatt-rick gelar yang diraih pasangan fenomenal Cai Yun/Fu Hai Feng pada 2009, 2010, dan 2011.
Meski begitu, soal menguasai sektor ganda putra, China masih belum berhasil mendongkel Indonesia dari takhta yang sudah mengumpulkan 10 emas.
Media China, Sohu.com, menyebut ganda putra mereka sedang berada pada titik terendah.
"Ada total 5 event bulu tangkis dan ganda putra adalah mata rantai terlemah dalam tim bulutangkis Tiongkok saat ini," tulisnya dikutip BolaSport.com dari Sohu.com.
Meski begitu, mereka berharap dengan pasangan pemain muda yang mulai menggebrak pada tahun ini yakni Liang Wei Keng/Wang Chang usai menjadi runner-up pada Indonesia Masters.
Baca Juga: Titisan Lee Chong Wei Ketiban Rejeki, Misi Besar BAM Dimulai
Kendati begitu, para andalan China tetap harus meniru Indonesia yang mempunyai stok ganda putra dengan kemampuan yang sama dari tertua sampai termuda.
"Ganda putra Indonesia telah mencapai hasil yang sangat baik sejak Kejuaraan Dunia pertama," tulis Sohu.
Duet Tjun Tjun dan Johan Wahjudi mengawali pasangan ganda putra Indonesia pertama yang menjadi juara pada tahun 1977.
Sohu menyebut Hendra Setiawan yang tetap bersaing merebut gelar meski usianya yang sudah tak lagi muda.
"Ganda putra Indonesia bahkan lebih penting lagi dalam kombinasi yang lama dan yang baru,"
"Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo telah lama menduduki peringkat nomor 1 dunia di ganda putra,"
"Sementara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto telah bangkit dengan kuat musim ini,"
"Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maurana memenangkan gelar ganda putra di All England," tulis Sohu.com.
Baca Juga: Malaysia Makin Berbahaya, Titisan Lee Chong Wei Ikut Kejuaraan Dunia 2022
Meski begitu, Sohu juga menuliskan bahwa Indonesia juga patut belajar dari tim bulu tangkis China.
Pada tahun ini, ganda putra Indonesia sendiri memang telah meraih tujuh gelar di berbagai ajang bulu tangkis.
Fajar/Alfian pada Swiss Open, Indonesia Masters dan Malaysia Masters.
Pramudya Kusumawardana/Pramudya/Yeremia Erich Yoche Rambitan pada Kejuaraan Asia serta Fikri/Bagas pada All England Open.
Kemudian Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang sudah meraih dua gelar pada Singapore Open dan SEA Games.
Baca Juga: Hasil Moto3 Inggris 2022 - Keajaiban Lap Terakhir, Mario Aji Naik Tingkat
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sohu.com |
Komentar