BOLASPORT.COM - Pembalap MotoGP, Maverick Vinales, mengungkapkan perjalanan awal yang cukup sulit bersama Aprilia pada MotoGP.
Maverick Vinales dihinggapi rasa keraguan karena sebelumnya dia berlomba dengan motor yang memiliki konfigurasi mesin berbeda.
Aprilia menggunakan mesin V4 sedangkan dua pabrikan lama Maverick Vinales, Yamaha dan Suzuki, memakai mesin inline-4.
Vinales awalnya diprediksi akan mengalami kesulitan karena alasan tersebut.
Pengalaman balapan pertamanya tak begitu memuaskan setelah hanya finis di posisi ke-18 pada MotoGP Aragon musim lalu.
Namun The Top Gun secara perlahan membuktikan keputusannya meninggalkan tim sekaliber Yamaha untuk bergabung dengan Aprilia tidak salah.
Dua balapan terakhir menjadi pembuktian Vinales dengan finis di posisi ketiga pada MotoGP Belanda dan kedua pada MotoGP Inggris.
"Saya gugup. Malam sebelumnya saya tidak tidur," ujar Vinales kepada Mundo Deportivo, soal malam sebelum tes pertamanya dengan Aprilia
"Saya datang dari dua motor yang sangat berbeda, tetapi saya langsung merasa nyaman dengan Aprilia."
Baca Juga: Reaksi Jenaka Cal Crutchlow Usai Gantikan Andrea Dovizioso pada Sisa Musim MotoGP 2022
"Saya segera memahami potensi yang dimilikinya. Setelah momen pertama saya senang sekaligus terkejut. Saya langsung merasa seperti di rumah sendiri."
Kerja sama bagus Vinales dengan Aprilia terlihat dari perpanjang kontrak yang disodorkan tim kepada Top Gun sebelum dia mencetak podium pertamanya.
Aprilia mengumumkan kontrak baru Vinales dan rekan setimnya, Aleix Espargaro, pada seri kesembilan MotoGP Catalunya.
Sejak saat itu Vinales mengalami peningkatan besar dengan tak pernah finis di bawah posisi ketujuh dalam empat balapan berturut-turut.
Saat gagal finis pada GP Jerman pun mantan juara dunia Moto3 tersebut sedang bersaing untuk finis bersama grup terdepan.
Vinales memuji pendekatan Aprilia yang selangkah lebih maju dalam membuat perencanaan.
"Ketika kami berusaha mencapai hasil terbaik pada akhir pekan GP, Aprilia sudah memikirkan peningkatan untuk balapan berikutnya," ujar Vinales.
"Dan dalam kasus saya, sejak saya tiba di Aprilia, mereka telah berpikir tentang apa yang harus dilakukan untuk memudahkan saya, sehingga saya lebih kompetitif."
"Ada banyak usaha, kerja keras, dan investasi di balik 40 menit balapan yang biasa Anda lihat," ucap Vinales.
Baca Juga: Lorenzo soal Kontroversi MotoGP 2015: Rossi Seharusnya Minta Maaf ke Marquez
Vinales telah meningkatkan target pribadinya menjadi kemenangan. Dia juga berharap bisa terlibat dalam perburuan gelar juara.
Adapun untuk saat ini, Vinales menerima perannya sebagai wingman bagi Espargaro yang menjadi salah satu calon kuat juara MotoGP.
"Satu hal yang pasti. Saya ingin Aprilia memenangkan Kejuaraan Dunia," ujarnya.
"Bagi saya untuk melakukannya sangat sulit karena saya tertinggal sangat jauh di klasemen dan karena sisa balapan tidak cukup untuk mengejarnya."
"Tapi jika saya bisa, saya akan membantu Aprilia dan Aleix,"
"Mereka sangat mempercayai saya dan saya pikir itu menjadi cara yang baik untuk membalas dukungan dan kepercayaan di masa-masa yang sangat rumit dan sulit bagi saya."
Baca Juga: Lorenzo: Persaingan di MotoGP Saat Ini Tak Seperti Era Saya dan Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar