BOLASPORT.COM - Pemain ganda campuran Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak ingin terbebani di tengah panasnya persaingan Kejuaraan Dunia 2022.
Kejuaraan Dunia 2022 menjadi turnamen selanjutnya yang akan diikuti oleh Fajar/Rian tahun ini setelah sebelumnya menyelesaikan tur Asia Tenggaranya.
Fajar/Rian memiliki modal bagus menjelang dimulainya Kejuaraan Dunia 2022 pada 22-28 Agustus 2022 nanti.
Pasalnya, dalam tiga bulan terakhir Fajar/Rian setidaknya sudah mengoleksi dua gelar di BWF World Tour.
Gelar pertama di raih oleh Fajar/Rian ketika menjuarai Indonesia Masters 2022 sedangkan gelar kedua di raih Fajar/Rian di Malaysia Masters 2022.
Persaingan ganda putra Indonesia di Kejuaraan Dunia 2022 bukan hanya dengan wakil negara lain.
Potensi derbi bisa tersaji lantaran Indonesia dipandang memiliki skuad mewah di Kejuaraan Dunia 2022.
Tiga wakil Indonesia yang bertanding di sektor ini merupakan unggulan yang secara ranking berada di lima besar dunia, salah satunya Fajar/Rian yang duduk di peringkat kelima dunia.
Tujuan utama dari Fajar/Rian saat ini adalah untuk tetap menjaga fokusnya di setiap pertandingan di Kejuaraan Dunia 2022.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Sudah 90 Persen, Rinov/Pitha Siap Tempur
Fajar/Rian tak ingin menjadikan persaingan panas ini menjadi beban untuk dirinya agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Yang pasti kami terus kerja keras, karena persaingan di ganda putra kan sangat ketat," ucap Rian dikutip Bolasport.com dari ANTARA News, Kamis (18/8/2022).
"Sesama Indonesia sudah ketat, belum lagi dari luar negeri."
"Kami fokus saja di setiap pertandingan. Tidak menggebu-gebu untuk mau menang, tapi mencoba menikmati dan mengeluarkan seluruh kemampuan."
Bagi Fajar/Rian persaingan panas di sektor ganda putra justru menjadi salah satu motivasinya untuk terus menjadi lebih baik.
Hal tersebut juga menjadi pengubah pola pikir dari Fajar/Rian sehingga berhasil menjadi salah satu pasangan ganda putra mematikan di dunia.
"Motivasi khususnya lebih dikarenakan persaingan di ganda putra sangat ketat," ucap Fajar.
"Ada enam sampai tujuh pasangan Indonesia yang ingin jadi terbaik."
"Setelah kalah di All England 2022, kami mengubah pola pikir."
"Tidak berpikir target terlalu jauh, tapi bagaimana menampilkan permainan terbaik di satu pertandingan ke pertandingan berikutnya."
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Zheng/Huang; Kekalahan pada Olimpiade Tokyo Menyakitkan Kami
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | ANTARA News |
Komentar