BOLASPORT.COM - Persebaya Surabaya menjadi salah satu tim yang paling dirugikan akibat keputusan tidak tepat wasit di Liga 1 2022/2023.
PSSI melalui Komite Wasit resmi menjatuhkan hukuman kepada 17 perangkat pertandingan yang bermasalah dari pekan 1 hingga 5.
Tiga diantaranya merupakan wasit yang bertugas pada laga Persebaya Surabaya.
Pertama Wasit Mansyur yang memimpin laga Persebaya vs Madura United pada pekan ketiga Liga 1, Minggu (14/8).
Dia menganulir gol persebaya yang semestinya gol sah, karena menganggap sebelumnya pemain Persebaya melakukan pelanggaran. (tidak adanya pelanggaran yang terjadi).
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung: Laga Besok Jadi Kuburan untuk Bali United
Kelalaian kedua, Mansyur justru mengesahkan gol Madura United yang sebelumnya bola sudah keluar lapangan terlebih dahulu.
Mansyur diganjar hukuman 10 pekan karena 2 kali KMI dan baru bisa bertugas kembali pada pekan ke-14.
Kedua adalah wasit Sudarmono yang menjadi asisten wasit pada laga sama dengan Mansyur.
Ia dianggap bersalah karena tidak memberi sinyal bola sudah keluar lapangan terlebih dahulu sebelum Madura United mencetak gol.
Sehingga, wasit utama mengesahkan gol tersebut.
Akibatnya, Sudarmono dihukum 6 pekan dan baru bisa bertugas pada pekan ke-10.
Wasit terakhir yang merugikan Persebaya adalah Sance Lawita saat memimpin laga kontra Borneo FC, Jumat (19/9/2022).
Ia dianggap lalai menerapkan pasal 12 terkait insiden tekel horor pemain Borneo FC, Kei Hirose.
Kei Hirose melakukan pelanggaran keras kepada Koko Ari Araya pada menit ke-15.
Pelanggaran pemain asal Jepang sebenarnya masuk kategori pelanggaran berat yaitu menerjang tulang kering dengan telapak kaki dalam kekuatan penuh.
Alih-alih memberikan kartu merah sesuai Laws Of The Game, dirinya hanya memberikan kartu kuning untuk sang pemain.
Baca Juga: Dua Flare Menyala di Kandang Bali United, Arema FC Didenda Rp 100 Juta
Menyikapi hukuman ketiga wasit tersebut, pelatih Persebaya Aji Santoso mengapresiasi tindakan tegas Komisi Wasit PSSI.
"Mudah-mudahan semua, baik pemain, pelatih, dan semua perangkat pertandingan bisa belajar dari pengalaman tersebut memimpin pertandingan dengan baik dan jujur," ujar Aji Santoso dikutip dari Kompas.com.
"Sehingga, pertandingan bisa dinikmati semua insan pecinta sepak bola di Indonesia. Pertandingan berjalan dengan tertib jujur dan fair play semua pihak yang terlibat," harapnya.
Pelatih asal Malang ini berharap hukuman ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi para perangkat pertandingan.
"Durasi hukuman terhadap wasit yang dianggap bersalah dalam memimpin sebuah pertandingan tentunya sudah diperhitungkan oleh pihak yang berwenang," ujarnya.
"Mudah-mudahan ke depannya sudah bisa tidak ada lagi perangkat pertandingan yang mendapatkan hukuman lagi," kata Aji Santoso .
"Artinya, pengadil di lapangan bisa memimpin pertandingan dengan baik walaupun melakukan kesalahan itu karena kesalahan yang di luar batas manusia normal tidak ada unsur kesengajaan," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar