BOLASPORT.COM - Pil pahit ditelan tiga negara serumpun: Indonesia, Malaysia, dan Thailand ketika pebulu tangkis yang diharapkan bersinar justru gagal pada Kejuaraan Dunia 2022.
"Semua pemain berpeluang juara di sini. Karena ini Kejuaraan Dunia, apapun bisa terjadi. Intinya tidak boleh lengah sejak awal."
Pernyataan juara dunia ganda putra empat kali asal Indonesia, Hendra Setiawan, bisa mewakili fakta bahwa tak selamanya yang lebih unggul akan tersenyum di akhir pada Kejuaraan Dunia.
Peringatan Hendra Setiawan menjadi kenyataan ketika para pemain unggulan sudah berguguran bahkan sejak babak awal pada Kejuaraan Dunia 2022.
Pada babak ketiga yang berlangsung Kamis (25/8/2022) daftar favorit juara yang gugur makin membuat terheran-heran karena saking tidak terduganya.
Apes, dari deretan pemain papan atas yang tumbang, hampir semuanya berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, tiga negara besar dari Asia Tenggara.
Luka di tim bulu tangkis Indonesia hadir dari ganda putra.
Antusiasme yang muncul dari kembalinya pasangan ganda putra nomor satu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berakhir prematur.
Marcus/Kevin lesu setelah tumbang dari pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, pada dalam dua gim langsung.
Baca Juga: Rekap Kejuaraan Dunia 2022 - Saat Anthony Akhirnya Menang, Marcus/Kevin Tumbang
Memang, Lane/Vendy adalah salah satu unggulan dan baru saja merebut medali perak pada Commonwealth Games 2022.
Namun, jika melihat rekor pertemuan dan fakta bahwa Marcus/Kevin tak pernah kalah dari pasangan Eropa sejak 2017, sulit untuk membayangkan Lane/Vendy menang secara meyakinkan.
Lane/Vendy memaksakan ritme permainan mereka agar membuat Marcus/Kevin, yang terkenal dengan kecepatan mereka, menjadi tidak nyaman.
Marcus/Kevin akhirnya tumbang dengan skor 15-21, 9-21. Ini menjadi kekalahan terburuk mereka di Kejuaraan Dunia.
"Kami tidak mengira bermain seperti ini. Tetapi dari awal kami mendapat banyak tekanan, saya pikir kami hanya tidak bisa mengatasinya," kata Marcus di mixed zone.
Kekalahan Marcus/Kevin tepat terjadi setelah tersingkirnya mantan ratu bulu tangkis, Ratchanok Intanon dari Thailand, dan di lapangan yang sama.
Intanon, pemilik rekor juara dunia sektor tunggal termuda, harus mengakui keunggulan wakil Kanada, Michele Li.
Setelah bertarung sengit pada gim pertama dan unggul pada gim dua, Intanon seolah kehilangan kekuatannya ketika Li mendominasi gim ketiga.
Intanon akhirnya takluk lewat rubber game dengan skor 23-25, 21-16, 13-21.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - Jurus Pernapasan Wakil India Permalukan Mantan Raja Bulu Tangkis Kento Momota
Thailand makin gigit jari karena beberapa saat berselang giliran andalan mereka di ganda campuran, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, yang tumbang.
Puavaranukroh/Taerattanachai, juara bertahan sekaligus mantan pasangan ganda putri nomor satu, dikalahkan Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman) dengan skor 16-21, 14-21.
Padahal Puavaranukroh/Taerattanachai sebelumnya tak pernah kalah melawan Lamsfuss/Lohau dan tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi enam kali.
Akan tetapi sama seperti halnya Marcus/Kevin, Puavaranukroh/Taerattanachai juga tak mampu keluar dari tekanan lawan yang bermain lebih berani hari ini.
Kejutan terakhir terjadi pada akhir sesi saat andalan Malaysia di tunggal putra, Lee Zii Jia, juga angkat koper duluan.
Digadang-gadang menjadi rival terberat unggulan pertama, Viktor Axelsen (Denmark), Lee Zii Jia malah gagal mengatasi perlawanan pemain non-unggulan asal China, Zhao Jun Peng.
Zhao mengalahkan Lee dalam pertandingan yang berlangsung cukup alot dengan skor akhir 19-21, 21-11, 19-21.
"Saya terlalu banyak kesalahan hari ini karena Zhao bermain sangat bagus hari ini. Hal yang ingin diubah? Mungkin bermain lebih tenang," ujar Lee Zii Jia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar