BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI), menyayangkan wakil merah putih tak ada yang bisa meraih podium tertinggi pada Kejuaraan Dunia 2022.
PP PBSI tak menyangka skuad Garuda tak bisa meriah medali emas pada ajang kejuaraan dunia bulu tangkis yang berlangsung di Jepang pada pekan lalu.
Tim Indonesia tercatat hanya meraih medali perak lewat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan perunggu dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Ahsan/Hendra meraih perak usai takluk dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di laga final.
Adapun Fajar/Rian kalah saat duel All Indonesian semifinal dengan takluk dari Ahsan/Hendra.
Baca Juga: Sebelum Raih Gelar Back-to-back Kejuaraan Dunia, Akane Yamaguchi Akui Tertekan
"Saya atas nama tim Indonesia di Kejuaraan Dunia meminta maaf kepada semua karena gagal memenuhi target," kata Kepala Bidang dan Pembinaan PP PBSI Rionny Mainaky dikutip BolaSport.com dari PBSI.
"Sangat disayangkan memang di semifinal dua ganda putra kita saling berlawanan."
"Dan di final pun Ahsan/Hendra sudah berjuang mati-matian tapi lawan memang lebih baik," tambah Rionny.
Rionny mengatakan evaluasi terkait hasil yang didapatkan para pemain sudah dibahas bersama tim pelatih.
Kesimpulannya adalah para pemain pelatnas diminta untuk lebih kerja keras dan meningkatkan teknik permainan.
"Kalau secara permainan, anak-anak saya lihat sudah berjuang. Tapi di Kejuaraan Dunia tidak semudah itu. Berjuang saja tidak cukup," ungkap Rionny.
"Sekarang sudah tidak lagi berbicara tentang stamina. Tapi bagaimana kita fight di lapangan harus ditambah juga bagaimana teknik bermain."
Selain itu, Rionny meminta para pemain menganalisa permainan lawan lewat video pertandingan dan mengatur pola makan.
"Anak-anak harus terus menganalisa permainan lawan dengan menonton video-video pertandinga," ujar Rionny.
"Dengan karakter lawan yang berbeda-beda dan pola permainan yang terus berkembang maka akan sulit kalau tidak diantisipasi," kata Rionny.
"Asupan gizi dan makanan juga harus dijaga, harus bagus. Tidak boleh sembarangan," sambung Rionny.
Maka dari itu, Rionny berharap evaluasi tersebut bisa dijalankan lewat pengawasan para pelatih karena para pemain akan menghadapi turnamen selanjutnya yakni Japan Open 2022.
"Saya meminta para pelatih bisa mengevaluasi anak-anak. Mengawasi dan juga menjadi motivator mereka," ucap Rionny.
"Harapan saya, kita semua semakin kompak, solid, dan saling mendukung. Agar di Japan Open 2022 ini kita bisa lebih baik dan bisa meraih gelar," pungkas Rionny.
Baca Juga: Kunci Rexy Mainaky Sulap Aaron/Soh dari Hampir Pecundang Jadi Pahlawan Negara
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar