BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia berharap keberhasilan pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada Kejuaraan Dunia 2022 menjadi tonggak untuk kebangkitan bulu tangkis Negeri Jiran.
Euforia keberhasilan Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada Kejuaraan Dunia 2022 terasa hingga Rabu (31/8/2022), hari peringatan kemerdekaan Malaysia.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik mencetak sejarah ketika mengakhiri penantian panjang Malaysia akan medali emas Kejuaraan Dunia.
Malaysia belum pernah memiliki juara dunia sejak turnamen itu digelar pertama kali pada 1977. Artinya, butuh waktu 45 tahun sebelum Chia/Soh berhasil melakukannya.
Gelar juara didapat Chia/Soh setelah menghentikan rekor sempurna wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada babak final.
Direktur Kepelatihan Ganda Putra BAM, Rexy Mainaky, berharap prestasi yang diraih oleh anak asuhnya itu memberi inspirasi bagi pemain lainnya.
"Tidak diragukan lagi prestasi itu memberi banyak inspirasi bagi para pemain tim nasional karena Malaysia harus menunggu selama 45 tahun untuk memenangkan kejuaraan dunia," ucap Rexy dikutip Bolasport.com dari Harian Metro, Rabu (31/8/2022).
Rexy berharap bahwa keberhasilan ini bukan hanya menjadi inspirasi di sektor ganda putra, melainkan di semua sektor.
"Tidak adil bagi saya untuk fokus pada pemain ganda saja," ucap pemenang medali emas Kejuaraan Dunia dan Olimpiade bagi Indonesia itu.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2022 - Lewati Fase Kritis, Fajar/Rian Gebuk Wakil Tuan Rumah
"Tetapi apa yang saya katakan termasuk pemain tunggal putra dan putri dan ganda campuran."
Medali emas yang dipersembahkan oleh Chia/Soh memberikan dampak yang luar biasa secara moral bagi pemain Malaysia.
Malaysia bak tertidur setelah hanya segelintir pemain mereka yang bisa bersaing di papan atas dalam beberapa tahun terakhir.
"Sekarang pemain lain bisa berpikir bahwa Malaysia sebenarnya memiliki kemampuan untuk memenangkan banyak kejuaraan termasuk kejuaraan dunia," ucap Rexy.
"Bagi saya, Aaron/Wooi Yik adalah pembuka jalan yang selama ini terhalang untuk mewujudkan impian pemain lain menjadi juara dunia."
Keberhasilan Chia/Soh tidak lepas dari gemblengan Rexy.
Pendekatan Rexy berhasil mengatasi masalah mental yang selama ini membuat Chia/Soh rentan kalah pada babak semifinal dan final.
Gagasan memisahkan Chia/Soh muncul jelang Kejuaraan Dunia 2022 karena mereka tak kunjung meraih gelar sejak dipasangkan pada 2017.
Satu-satunya prestasi juara Chia/Soh "cuma" medali nomor individu SEA Games yang tidak lagi menjadi prioritas pemain papan atas.
Baca Juga: Japan Open 2022 - Ana/Tiwi Saling Menguatkan dan Rapatkan Pertahanan
Rexy sendiri mengaku tidak bisa mengungkapkan kebahagiannya dengan kata-kata.
Pernah mengantarkan ganda putra Malaysia ke final Kejuaraan Dunia pada 2010, Rexy senang bisa ikut membuat sejarah.
Baca Juga: Japan Open 2022 - Sabar di Poin Krusial Jadi Kunci Chico Cegah 'Comeback' Kento Momota
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Harian Metro |
Komentar