Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanggapi Maraknya Isu Pemecatan Pelatih, Aji Santoso Akui Liga 1 Kompetisi Paling Kejam

By Sasongko Dwi Saputro - Kamis, 1 September 2022 | 18:15 WIB
Aji Santoso dan Rizky Ridho pasca-pertandingan PSS Sleman menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022).
WIBBI ASSIDI/SUPERBALL.BOLASPORT.COM
Aji Santoso dan Rizky Ridho pasca-pertandingan PSS Sleman menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022).

BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso tanggapi isu pemecatan pelatih yang marak di Liga 1 2022-2023.

Kompetisi Liga 1 2022-2023 boleh saja baru berjalan tujuh dari 34 pekan.

Namun kompetisi kasta tertinggi di sepak bola Indonesia itu sudah memakan banyak pelatih karena gagal mengangkat ekspektasi tim yang diasuhnya.

Tercatat, sudah ada lima pelatih yang kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih klub-klub Liga 1 2022-2023.

Mereka adalah Robert Rene Alberts, Javier Roca, Jacksen F Tiago, Sergio Alexandre, Dejan Antonic.

Dalam konferensi pers jelang laga Persebaya Surabaya lawan Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Kamis (1/9/2022) Aji Santoso menanggapi isu pemecatan pelatih tersebut.

Menurutnya, secara jujur, Liga Indonesia jadi kompetisi paling kejam jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

"Melalui berita-berita, kompetisi-kompetisi yang saya tonton selain Indonesia, Memang jika melihat secara jujur, kompetisi (Liga) Indonesia paling kejam," ujar Aji Santoso.

Namun, isu tersebut dimata Aji Santoso harusnya jadi pelecut bagi setiap pelatih untuk meningkatkan prestasi.

Dirinya mencontohkan kasus Claudio Ranieri bersama Leicester City yang sempat juara Liga Primer Inggris musim 2015-2016.

Baca Juga: Update Kabar Terbaru Luis Milla di Persib Bandung, Sudah Pimpin Latihan?

Lalu dirinya harus dipecat oleh Leicester City yang gagal mengangkat prestasi klub pada musim berikutnya.

Hal itu juga berlaku di dunia profesional lainnya, tak hanya di dunia pelatih.

"Tetapi begini menurut saya, itu bagi saya jadi satu kewajaran ya, karena pelatih dituntut untuk berprestasi,"

"Masih inget ketika pelatih Leicester City, Claudio Ranieri itu juara Liga Inggris, tapi usai tidak berprestasi musim berikutnya dia dipecat, menurut saya itu adalah tantangan untuk seorang pelatih."

"Tak hanya pelatih, namun di kehidupan profesional juga seperti itu."

Baca Juga: RANS Nusantara FC Sudah Kebobolan 17 Gol, Rahmad Darmawan Rindukan 2 Rekrutan Baru

Dirinya beranggapan bahwa keputusan pemecatan seorang pelatih berasal dari manajemen klub.

Dan manajemen tentu punya pertimbangan yang matang sebelum memutuskan hal tersebut.

Mengingat lingkungan sepak bola Indonesia yang kejam, Aji Santoso sudah siap jika menerima hal serupa.

"Bagaimana manajemen harus mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang, bukan karena desakan siapapun, ini yang selama ini terjadi," ujar Aji Santoso.

"Kalau menurut saya, pelatih dipecat kan karena keputusan manajemen, bukan yang lain. jadi manajemen harus mempertimbangkan banyak hal untuk memecat seorang pelatih, kalau sudah parah itu jadi keputusan manajemen."

Baca Juga: Salip Sandy Walsh dkk, Malaysia Rampungkan Naturalisasi Pemain Inggris untuk Piala AFF 2022

"Tapi yang jelas, saya siap dengan isu seperti itu," lanjut Aji Santoso.

Aji Santoso pun punya keresahan sendiri soal penunjukan pelatih tim-tim di Liga 1.

Di lingkungan sepak bola Indonesia yang kejam, seorang pelatih sebaiknya harus datang dengan dukungan sepenuhnya dari manajemen, mulai dari pemilihan pemain hingga urusan teknis.

Pelatih juga diharamkan dari intervensi dari pihak manajemen, agar kinerja tim bisa maksimal.

"Kan sepak bola Indonesia kejam makanya pemilihan pemain hingga urusan teknis diserahkan kepada pelatih untuk mampu baru bertanggungjawab."

"Bukan datang, nyak nyik nyuk, perekrutan pemain bukan dari pelatih, nyusunnya baru dari pelatih, itu namanya bunuh diri."

"Dari saya masuk (Persebaya) pada 2019, tidak pernah satu kali pun presiden mengintervensi saya. Benar-benar tim ini diserahkan pada saya, memang seharusnya seperti itu," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Marc Marquez Telah Kembali dengan Gaya Anak Muda, tapi Bisa Tamat Jika Kalah dari Pecco Bagnaia pada MotoGP 2025

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136