BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Australia, Graham Arnold, mempunyai cara unik untuk membatasi para pemainnya terkena dampak buruk sosial media dengan menyarankan menonton acara komedi.
Sosial media kini menjadi ajang interaksi antara para pemain dengan penggemarnya di dunia maya.
Meski tidak terhubung secara langsung, para penggemar bisa memantau aktivitas apa saja yang dilakukan oleh para pemain.
Hal ini tak jarang akan berdampak buruk bagi sang pemain dalam karier sepak bolanya.
Menurunnya performa dan tidak fokus dalam bermain bisa menjadi akibat buruk dari penggunaan sosial media berlebihan.
Graham Arnold memiliki kekhawatiran terhadap penggunaan sosial media yang kini marak di kalangan para pemain profesional sepak bola.
Demi mengatasi kegelisahannya tersebut, Arnold meminta para pemainnya untuk mengurangi penggunaan sosial media, terutama sebelum tidur.
Dia menyuruh para pemainnya untuk mematikan gawai mereka atau beralih dengan menonton acara komedi.
"Anda perlu memblokir kebisingan di luar (ketika di kamp internasional)," kata Arnold, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Jadi, saya selalu memberi tahu para pemain untuk mematikan gawai mereka, terutama pada malam hari,"
"Ini bisa menjadi pengalih perhatian, dan seringkali meninggalkan ruang pikiran negatif."
"Saya memberitahu mereka untuk mendengarkan musik atau menonton komedian (daring) sebagai gantinya. Itu berarti ketika mereka pergi tidur, pikiran mereka tenang, mereka memikirkan pikiran bahagia."
"Para pemain bukan hanya atlet atau olahragawan. Mereka adalah pemain, dengan lapangan sebagai panggung utama mereka," ujar Arnold mengakhiri.
Baca Juga: SEJARAH PIALA DUNIA - Tendangan Karate Pemain Berdarah Indonesia yang Menghujam Dada Xabi Alonso
Socceroos coach Graham Arnold shares his World Cup goals and expectations for Australia.
????️ "It's about belief and not feeling inferior to the opposition..."
Group Stage opponents:
???????? ????????????????????????
???????? ????????????????????????????
???????? ???????????????????????????? pic.twitter.com/bnV1Pl8tEp
— ESPN Australia & NZ (@ESPNAusNZ) August 30, 2022
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar