BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, langsung memberikan perubahan di tim Maung Bandung.
Salah satunya dengan mengganti formasi yang biasa digunakan Persib Bandung.
Seperti diketahui, saat masih dipimpin oleh Robert Alberts mereka biasa menggunakan formasi 4-3-3.
Baca Juga: Marc Klok Ungkap Sumber Motivasi dan Harapannya Usai Bawa Persib Menang Atas RANS Nusantara FC
Menariknya, saat melawan Rans Nusantara FC tim Maung bandung mengandalkan formasi tiga bek.
Tepatnya menjadi formasi 3-4-3.
Diprediksi formasi ini akan jadi andalan Luis Milla dalam laga-laga selanjutnya.
Pelatih Luis Milla, mengakui jika lini pertahanan mereka masih belum maksimal.
Hingga laga pekan ke-8 Liga 1 2022/2023, Persib Bandung menjadi salah satu tim yang paling sering kebobolan.
Total sudah ada 19 gol yang bersarang ke gawang tim Maung Bandung.
"Tim memiliki masalah dengan pertahanan."
"Kami punya masalah di sana dan kami ingin lebih aman di lini belakang," kata Luis Milla dilasir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: 5 Pemain Persija dan 1 Pemain Persebaya Sudah Gabung TC Timnas U-19 Indonesia
Mantan pelatih timnas Indonesia ini menjelaskan jika formasi ini dinilai lebih efektif di sisi pertahanan.
Sehingga, dia memasang tiga pemain yakni Nick Kuipers, Daisuke Sato, dan Rachmat Irianto.
Dua pemain yang bertugas menjadi bek sayap adalah Henhen Herdiana dan Zalnando.
"Jadi, saya memilih untuk memainkan tiga bek tengah dan ditopang dua wingback, Henhen dan Zalnando."
"Dengan begitu, kami lebih aman di jantung pertahanan karena ada Nick, Sato, dan Irianto," tambahnya.
Baca Juga: Pakar Sepak Bola ASEAN Sebut Timnas U-19 Vietnam Tak Buat Kemajuan Apapun Usai Piala AFF U-19 2022
Milla menegaskan jika perubahan ini beradasarkan evaluasi yang mereka lakukan.
Dia optimis lini pertahanan tim Maung Bandung bisa semakin membaik pada laga-laga selanjutnya.
"Tim kebobolan banyak gol di beberapa laga terakhir, jadi kami harus sebisa mungkin membenahinya dan itu adalah hal yang penting,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar