BOLASPORT.COM - Sebelum ke Chelsea, Graham Potter dua kali masuk radar Manchester United. Namun, Potter urung melatih Setan Merah karena punya 1 kekurangan.
Chelsea telah resmi menunjuk Graham Potter sebagai pelatih baru.
Pelatih berusia 47 tahun itu menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat oleh The Blues setelah serangkaian hasil buruk.
Kini, dengan bergabung ke Chelsea, Potter akhinrya berhasil mendapatkan pekerjaan besar setelah lebih banyak menukangi klub-klub kecil.
Namun, jauh sebelum menjadi pelatih Chelsea, Potter sejatinya telah menjadi rebutan banyak klub besar di Liga Inggris.
Sebut saja Tottenham Hotspur dan Manchester United.
Untuk Tottenham Hotspur, mereka sempat mengincar Potter buat menggantikan Nuno Espirito Santo yang dipecat pada November 2021.
Hanya saja, Tottenham Hotspur akhirnya batal merekrut Potter karena lebih memilih Antonio Conte.
Sementara untuk Manchester United, menurut laporan The Athletic yang dinukil BolaSport.com, klub berjuluk Setan Merah itu dua kali mendapatkan kesempatan merekrut Potter.
Baca Juga: 6 Pelatih Besar yang Dikalahkan Graham Potter, Chelsea Tak Perlu Cemas
Pertama, ketika Ole Gunnar Solskjaer dipecat pada November 2021 dan akhirnya digantikan oleh Ralf Rangnick.
Kedua, ketika mereka mencari pengganti permanen setelah Ralf Rangnick pergi di akhir musim 2021-2022 dan akhirnya digantikan oleh Erik ten Hag.
Namun, Manchester United dilaporkan ogah merekrut Potter karena sang pelatih tidak memiliki pengalaman di ajang Liga Champions.
Sayangnya, seperti kena karma, Manchester United pun akhirnya gagal tampil di Liga Champions 2022-2023 usai finis di posisi ke-6 di Liga Inggris 2021-2022.
Adapun Potter kini bisa mengecap pengalaman di Liga Champions 2022-2023 bersama Chelsea.
Untuk diketahui, Potter memulai kariernya sebagai pelatih di klub Ostersunds.
Di klub Swedia itu, Potter melatih selama 7 tahun dan sempat menjadi bos Brwa Nouri (pemain Bali United).
Dari Ostersunds, sang nakhoda kemudian pindah ke Swansea City.
Bersama Swansea, Potter hanya melatih selama satu tahun dan berlanjut ke Brighton & Hove Albion (2019-2022).
Potter berhasil menunjukkan tajinya dan sukses mengantarkan The Seagulls duduk di peringkat ke-9 Liga Inggris 2021-2022.
Baca Juga: Kariernya Sempat Terpuruk, Gelandang Bali United Ungkap Jasa Penting Pelatih Anyar Chelsea
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Theathletic.com |
Komentar