BOLASPORT.COM - Arema FC kembali harus menerima denda dari Komdis PSSI akibat flare.
Flare atau cerawat tersebut menyala saat tim berjulukan Singo Edan tandang ke markas Barito Putera pada laga pekan ke-8 Liga 1 202202023 di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (4/9/2022).
Kejadian ini berada di Tribune Barat dan terbukti ada flare yang dinyalakan oleh suporter Arema FC.
Akibatnya, Arema FC harus membayar denda sebesar Rp50 Juta atas pelanggaran ini.
Keputusan ini tertera dalam surat Komdis PSSI bernomor 046/L1/SK/KD-PSSl/IX/2022 yang dikirim ke Arema FC pada Sabtu (10/9/2022).
Masalah flare saat laga tandang juga sempat dialami oleh Arema FC saat melawan Bali United (13/8/2022).
Saat itu ada dua buah flare yang menyala di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Komdis PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp100 Juta kepada Singo Edan.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Makin Merana, Aji Santoso: Tim Kami Tidak Pernah Komplet
Sebelumnya, Arema FC juga mendapatkan denda karena ada flare yang menyala saat pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan, Malang (5/8/2022).
Denda yang didapatkan Arema FC saat itu adalah Rp100 Juta.
Menanggapi masalah ini, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, menjelaskan jika mereka sudah memberikan sosialisasi kepada suporter terkait flare.
Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan suporter akan berdampak langsung kepada tim.
“Hal ini tentu saja sangat disayangkan."
"Kami terus menghimbau kalau perlu menindak tegas hal-hal yang berpotensi munculnya pelanggaran yang berakibat pada kerugian bagi klub,” kata Abdul Haris dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil Pemain Luar Negeri untuk Bela Timnas Indonesia Lawan Curacao
Abdul berharap agar suporter bisa menyadari konsekuensi yang mereka lakukan saat pertandingan.
Apalagi, ini adalah kali kedua Arema FC harus mendapatkan sanksi karena ulah suporter saat laga tandang.
“Tentu saja hal ini sangat disayangkan. Ini adalah kali kesekian Arema FC mendapatkan denda akibat flare."
"Kali kedua setelah sanksi yang didapatkan, sebelumnya kita mendapatkan sanksi di Bali dengan insiden yang sama."
"Kami berharap ini adalah yang terakhir, di pertandingan away kita tidak bisa mengontrol dari sisi sistem pengamanan."
"Namun sesuai dengan kesepakatan, Aremania bisa saja menerapkan hukum adatnya,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | aremafc.com |
Komentar