Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH PIALA DUNIA - Ketika Juara Bertahan Dihantui Kutukan Tak Lolos Fase Grup

By Khasan Rochmad - Senin, 12 September 2022 | 11:30 WIB
Momen kebahagiaan Son Heung-min saat mampu membawa timnas Korea Selatan mengalahkan timnas Jerman dalam laga fase grup Piala Dunia 2018 Rusia yang sekaligus membuat Jerman tersingkir dari gelaran tersebut.
TWITTER.COM/BRFOOTBALL
Momen kebahagiaan Son Heung-min saat mampu membawa timnas Korea Selatan mengalahkan timnas Jerman dalam laga fase grup Piala Dunia 2018 Rusia yang sekaligus membuat Jerman tersingkir dari gelaran tersebut.

BOLASPORT.COM - Timnas Prancis menjadi pemberi bukti keberlanjutan dari kutukan  dengan jawara bertahan Piala Dunia yang tak bisa lolos dari fase grup.

Menjadi pemenang di gelaran akbar sekelas Piala Dunia adalah dambaan setiap negara kala ikut berpartisipasi.

Namun, ada satu kutukan yang menghantui bagi para pemenang Piala Dunia ketika kembali berpartisipasi dalam edisi selanjutnya.

Kutukan tersebut adalah ketidakmampuan mereka dari fase grup meski pada awal turnamen diunggulkan.

Kejadian ini dimulai ketika timnas Prancis sebagai kampiun Piala Dunia 1998 harus gugur di babak grup pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Berada satu grup dengan Senegal, Uruguay, dan Denmark, timnas Prancis tak berkutik dengan nihil kemenangan.

Les Bleus kalah dari Denmark dan Senegal serta meraih hasil imbang ketika berhadapan dengan Uruguay.

Padahal sebelum 2002, juara bertahan gagal lolos dari fase grup hanya terjadi sebanyak dua kali.

Baca Juga: PIALA DUNIA - Thomas Tuchel Dipecat Chelsea Jadi Berkah Buat Christian Pulisic

Dilansir BolaSport.com dari BBC, dua tim tersebut adalah timnas Italia pada edisi 1950 dan timnas Brasil pada tahun 1966.

Sebelum periode tersebut para juara bertahan memiliki kesempatan lebih besar untuk kembali memenangi turnamen.

Namun, kutukan ini tak terjadi ketika timnas Brasil menjadi jawara pada Piala Dunia 2002 sekaligus yang kelima bagi mereka.

Timnas Brasil berhasil menyapu bersih tiga kemenangan di laga grup dan menghempaskan Ghana di babak 16 besar.

Ekspresi kekecewaan para pemain timnas Spanyol setelah tidak lolos dari fase grup Piala Dunia 2014.
TWITTER.COM/SQUAWKA
Ekspresi kekecewaan para pemain timnas Spanyol setelah tidak lolos dari fase grup Piala Dunia 2014.

Sayangnya, Ronaldinho dkk. harus mengakui keunggulan Prancis setelah takluk 0-1 di babak perempat final.

Kutukan ini kembali berlanjut di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Kala itu, Italia yang berstatus juara Piala Dunia 2006 alami nasib serupa dengan Prancis di tahun 2002.

Gli Azzurri berada satu grup dengan Paraguay, Selandia Baru, dan Slowakia dengan Italia harus tertunduk lesu setelah mengalami dua hasil imbang dan sekali kekalahan.

Ketidaklolosannya ini memunculkan anggapan baru bahwa kutukan kembali berlanjut bagi tim juara bertahan.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Qatar Adakan Turnamen Khusus untuk Suporter

Sejarah kemudian berulang kembali di Piala Dunia 2014 Brasil saat timnas Spanyol yang punya status mentereng sebagai juara Euro dua kali beruntun dan kampiun Piala Dunia 2010 mengalami hal yang sama.

Generasi emas timnas Spanyol tersebut hanya meraih satu kemenangan atas Austalia dan menelan dua kekalahan dari Belanda dan Chile.

Banyak yang beranggapan bahwa masa dari Spanyol sudah habis, pasalnya banyak tim juga telah berbenah termasuk timnas Jerman yang mampu menjuarai Piala Dunia 2014.

Akan tetapi, timnas Jerman yang diunggulkan di atas kertas di babak grup sebab bersama dengan Korea Selatan, Meksiko, dan Swedia justru apes.

Jerman cuma bisa menang atas Swedia dengan Der Panzer dibuat tak berdaya di tangan Meksiko dan Korea Selatan di laga penentuan yang kala itu dilatih oleh pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.

Kini, Prancis mendapatkan beban kutukan tersebut setelah berhasil jadi kampiun di Piala Dunia 2018 Rusia.

Les Bleus tergabung bersama Australia, Tunisia, dan Denmark, di satu sisi jika dilihat dari kualitas tim, Prancis tentu superior atas lawan-lawannya.

Namun, bukan tidak mungkin tim asuhan Didier Dechamps akan meneruskan kutukan bahwa juara bertahan tak akan lolos dari babak grup. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bonifasius Anggit Putra Pratama
Sumber : BBC.com
REKOMENDASI HARI INI

Hasil Drawing UEFA Nations League - Italia Ketemu Jerman, Cristiano Ronaldo Diantar Menuju Gelar Penutup di Timnas Portugal

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X