BOLASPORT.COM - MotoGP Aragon merupakan salah satu balapan yang tidak disukai Valentino Rossi. The Doctor punya pengalaman pahit saat mengalami kecelakaan besar pada musim 2014.
Sirkuit Aragon merupakan salah satu dari segelintir sirkuit yang gagal ditaklukkan Valentino Rossi sepanjang karier grand prix-nya.
Sejak GP Aragon masuk ke kalender MotoGP pada 2010, pencapaian terbaik Valentino Rossi di sirkuit yang terkenal dengan dinding batunya itu "cuma" finis di posisi ketiga.
"Aragon bisa sangat menyulitkan dalam aspek level grip selama balapan, terutama dengan grip ban belakang," kata Rossi dalam preview terakhirnya untuk MotoGP Aragon.
"Walau saya sudah beberapa kali finis di podium, saya tidak pernah menang di sini."
"Desain lintasannya bagus dan cepat, tetapi berkendara di sini sulit, penampilan Anda harus benar-benar halus agar bisa tetap kuat pada akhir balapan."
Rossi tiga kali finis di posisi ketiga pada MotoGP Aragon yaitu pada musim 2013, 2015, dan 2016.
Juara dunia sembilan kali itu barangkali bisa menambah catatan podiumnya di Aragon andai tidak mengalami kecelakaan besar pada musim 2014.
Rossi terjatuh pada lap keempat dan tepat ketika berada di posisi keempat, di belakang Marc Marquez (Honda), Jorge Lorenzo (Yamaha), dan Dani Pedrosa (Honda).
Baca Juga: Jadwal MotoGP Aragon 2022 - Balapan Krusial Bagnaia dan Quartararo Berebut Gelar Juara
Rossi terjatuh dengan keras karena melindas rumput sintetis ketika berusaha menghindari Dani Pedrosa di Tikungan 7, bagian turunan Sirkuit Aragon.
Rossi terbanting bersama motornya dan berguling-guling sejauh 64,5 meter di atas permukaan gravel.
Publik sempat dibuat khawatir ketika Rossi tidak menunjukkan pergerakan apapun selama beberapa saat.
Rossi rupanya pingsan karena benturan yang keras dengan motornya sendiri.
Untungnya, pemilik rekor 89 kemenangan di kelas para raja itu tidak mengalami masalah serius dan hanya didiagnosis mengalami gegar otak ringan.
"Dari sisi neurologi, dia sudah pulih total," kata Direktur Clinica Mobile, Michele Zasa, seperti diberitakan MotoGP.com beberapa saat kemudian.
"Dia dibawa ke rumah sakit di Alcaniz untuk pemeriksaan lebih lanjut, khususnya CT scan yang telah menunjukkan bahwa tidak ada pendarahan di otak."
"Dia akan terus diawasi dalam beberapa jam ke depan, tetapi tidak ada alasan untuk terlalu khawatir," lanjut Zasa.
Rossi disarankan untuk menjalani rawat inap tetapi memilih untuk pulang lebih cepat dan beristirahat di motorhome-nya.
Bukan Rossi namanya kalau kehilangan selera humornya walau baru saja mengalami musibah.
"Ya, mungkin saya pingsan selama satu menit. Saya tidur siang sebentar!" canda Rossi kepada Sky Sport MotoGP.
"Saya pikir motornya yang menghantam saya dengan keras. Ban belakang sepertinya, ketika terjatuh saya merasakan benturan, tetapi saya mengingatnya dengan baik."
"Kemudian, saya pikir, bannya menghantam saya dari sisi kanan belakang dan hantaman itu yang membuat saya pingsan."
Rossi menjelaskan bahwa dua jam setelah kecelakaan dia merasa baik-baik saja dan mengingat semuanya.
Sekadar informasi, benturan keras pada kepala biasanya diikuti kehilangan memori sesaat.
Rossi justru mengeluhkan jari telunjuknya yang cedera.
"Ada retak kecil dan saya berharap cedera ini tidak mengganggu saya karena jari telunjuk kanan penting untuk pengereman," imbuhnya.
Alih-alih kesulitan, Rossi justru tampil kuat pada empat balapan berikutnya.
Rossi selalu finis tiga besar dengan salah satunya adalah kemenangan pada balapan MotoGP Australia.
The Doctor mengakhiri musim sebagai runner-up kejuaraan dan hanya kalah dari Marc Marquez yang menjadi juara.
Baca Juga: Update Line-up MotoGP 2023 - Marco Bezzecchi Bertahan di Tim Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar