BOLASPORT.COM - Inilah alasan PSSI tidak pernah memilih Jakarta International Stadium (JIS) saat Indonesia terpilih jadi tuan rumah dalam satu tahun terakhir.
Sepanjang 2022, Indonesia banyak dipercaya untuk jadi tuan rumah turnamen sepak bola antar negara, terutama yang digelar AFF dan AFC.
Dalam catatan yang berhasil dihimpun, ada lima turnamen yang bakal digelar di Indonesia sepanjang 2022.
Turnamen tersebut adalah Piala AFF U-16, Piala AFF U-19, Piala AFF U-18 Wanita, Kualifikasi Piala Asia U-17, dan Kualifikasi Piala Asia U-20.
Kesempatan tersebut bertambah usai Indonesia bakal jadi tuan rumah di dua laga fase grup Piala AFF 2022 tingkat senior.
Namun, sampai hari ini, belum ada turnamen yang dilaksanakan di Jakata International Stadium (JIS).
Sejak dibuka melalui pertandingan Indonesia Youth Championship pada April 2022 dan laga Persija Jakarta melawan Chonburi FC pada Juli 2022, belum ada satu pertandingan pun yang dimainkan di JIS.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi pun angkat bicara saat ditanyai oleh wartawan.
Yunus Nusi menyatakan bahwa JIS perlu perbaikan dan sudah disampaikan dari pihak PSSI.
"Beberapa kali kami sudah sampaikan kepada pihak saya sendiri yang bertemu dengan pihak pengelola," ujar Yunus Nusi.
"Saya sampaikan di sana mohon untuk dibenahi, mohon untuk diperbaiki dan ini bukan pekerjaan yang sangat sulit, hanya kita berharap Jakpro atau pengelola JIS siap untuk menyempurnakan stadion itu sebagaimana layaknya stadion yang berada di indonesia," lanjutnya.
Yunus Nusi mengaku sebenarnya JIS sudah cukup layak.
Baca Juga: Perjuangan Timnas U-20 Indonesia Siap Dimulai, Suporter Diharapkan Penuhi Stadion GBT
Namun JIS belum mampu menampung sebuah kantong parkir yang cukup untuk para penonton yang mau hadir.
Yunus Nusi membandingkannya dengan Stadion Gelora Bung Karno yang mampu menyediakan 10.000 kantong parkir atau stadion lainnya yang menyediakan hal serupa.
"Kalau stadion ini layak berada di tengah kota madrid layak sekali, sangat layak," ujar Yunus Nusi.
"Tapi tidak layak untuk berada di negara kita saat ini, mengapa? apalagi di Jakarta Utara di lingkungannya ada rel kereta api, kemudian kantung parkir yang ninja, kita saja di GBK hampir 10 ribu lebih kantong parkir, muaturun dengan komposisi yang bagus."
"Toh masih ada yang parkir di SCBD, di Plaza Senayan, di Sultan, itu pun masih ramai di saat keluar apalagi kalau di sana."
"Penegeasan aja, fasilitas gak masalah, aksesibilitas dan lingkungan ya?
lapangan tidak ada masalah, fasilitas masalah, aksesibilitas itu yang menjadi hambatannya ada di situ."
Baca Juga: Rekap Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 - Nasib Berbeda Dua Wakil ASEAN dalam Dua Laga
Lalu mengapa misalnya kita ke Bekasi, kita ke Wibawa Mukti, kemudian ke Pakansari, di sana sudah dipakai oleh Asian Games, ada 4 flow keluar masuk suporter, di sana juga parkirnya sangat luas walaupun stadionnya tak semodern JIS. itu yang terpenting," .
Namun saat ditanya mengapa turnamen internasional belum dilaksanakan di JIS, jawabannya ada di kerja sama yang baik dengan pihak PSSI.
Waktu di Piala AFF U-16 2022, pihak Pemerintah Kabupaten Sleman memberikan fasilitas semaksimal mungkin untuk PSSI.
Hal itu sama dengan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya saat melaksanakan Kualifikasi Piala Asia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Tapi yang juga sangat kita harapkan, kan, kerja samanya. mengapa Piala AFF U-16 ada di Sleman?" ujar Yunus Nusi.
"Bupatinya menyambut baik dan memberikan fasilitas yang semaksimal mungkin untuk PSSI, mengapa Kualifikasi Piala Asia U-20 ada di GBT?"
Baca Juga: Target dari PSSI bagi Timnas U-20 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
"Kita gratis pake GBT di sana. mengapa ada di GBLA? sama walikotanya juga menyambut baik dan membeeikan fasilitas yang begitu maksimal untuk timnas Indonesia, ini kan menyenangkan seperti yang kita lakukan," tutup Yunus Nusi.
Selain alasan itu, ada beban biaya yang harus ditanggung PSSI saat harus menggunakan JIS.
PSSI juga ingin agar timnas Indonesia bisa main di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Mungkin di sana ada beban Perda-nya 1 miliar, biayanya begitu besar, kalau PSSI kan berpikir praktis," ujar Yunus Nusi.
"Di Sleman, than we than we amaly mending di sleman kita bisa kasih bonus to anak-anak."
"Di GBT waktu Kualifikasi Piala Asia U-20 di bawah STY gratis kita pake stadion, mending di sana, kan, enak. duitnya bisa kita pake untuk operasional dan bonus pemain timnas."
"Tapi ini, kan, dalam rangka untuk pemerataan juga bahwa timnas kalau perlu main juga di Sumatera, Kalimantan. dan Sulawesi, kalau memungkinkan, kan," tutup Yunus Nusi,
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar