BOLASPORT.COM - Pemilik baru Chelsea, Todd Boehly, melontarkan ide yang mengajarkan cara Liga Inggris mengeruk cuan tambahan, salah satunya lewat ajang Premier League All-Star.
Todd Boehly mengungkapkan ide yang bisa membuat Liga Inggris menerapkan model bisnis olahraga seperti di Amerika Serikat.
Hal tersebut dilontarkan sang pemilik baru Chelsea dalam forum SALT Conference di New York (13/9/2022).
"Saya harap Premier League mengambil sedikit pelajaran dari olahraga Amerika dan benar-benar mulai mencari tahu 'kenapa kita tidak menggelar turnamen dengan 4 tim terbawah (klasemen)? Mengapa tidak ada pertandingan All-Star?'" katanya.
"Anda dapat mengadakan partai All-Star antara tim Utara vs Selatan (Inggris) di Premier League dan menghasilkan dana secara mudah."
"Semua orang menyukai ide mendapatkan lebih banyak pemasukan untuk liga," ucap Todd Boehly, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
Baca Juga: Bilang Mohamed Salah dan Kevin De Bruyne Jebolan Akademi Chelsea, Todd Boehly Abis Kena Bully
Todd Boehly berkaca kepada sistem kompetisi bermodel bisnis di Amerika Serikat yang mungkin bisa diterapkan di Liga Inggris.
Kejuaraan top di AS seperti NFL (american football), MLB (bisbol), atau NBA (basket) menyelenggarakan pertandingan All-Star setiap tahun.
Agenda ini menampilkan bintang-bintang terbaik dari klub peserta kompetisi bersangkutan untuk diadu kembali dalam pentas bermodel ekshibisi.
Tujuannya jelas buat menarik animo fan lebih banyak dan ujungnya mengeruk cuan lebih banyak pula buat kantong pihak penyelenggara.
"Di pertandingan MLB All-Star tahun ini kami membukukan 200 juta dolar AS dari Senin dan Selasa saja," kata Boehly.
"Jadi kita berpikir bisa mengadakan duel All-Star Utara vs Selatan untuk Premier League dengan cukup mudah," lanjutnya.
Konsepnya untuk Premier League All-Star region Inggris Utara vs Selatan, misalnya, bakal mempertemukan pemain-pemain terbaik pilihan di klub elite untuk diadu kembali di luar kompetisi reguler.
Sebagai contoh, satu tim akan diisi gabungan pemain top Liverpool dan Manchester United (perwakilan Inggris Utara) untuk berduel dengan skuad impian berisi bintang-bintang milik Chelsea, Arsenal, atau Tottenham sebagai wakil London (Selatan).
Sementara itu, turnamen tambahan buat 4 kontestan terbawah klasemen memungkinkan klub-klub yang terancam degradasi diadu kembali dalam sebuah play-off.
Baca Juga: Graham Potter ke Chelsea, Resmi Pelatih Termahal di Dunia, Jose Mourinho Mah Lewat
Sistem tersebut akan menggantikan format saat ini, di mana 3 tim terbawah langsung turun kasta ke divisi dua.
Gagasan Todd Boehly mungkin terdengar revolusioner sebagai jalan lain mencari cuan ala pebisnis AS.
Melihat bintang-bintang dari klub elite bergabung dalam sebuah tim yang sama adalah prospek menggiurkan pula buat segelintir fan.
Namun, hal itu sepertinya dianggap gila oleh pelaku kompetisi Liga Inggris yang terbilang konservatif.
Apalagi, klub Premier League sekarang saja sudah dibuat pusing dengan komitmen jadwal padat yang menguras tenaga pemain.
Sikap kontra sudah dimulai oleh pelatih Liverpool, Juergen Klopp, saat diminta opininya mengenai ide Boehly.
"Kalau dia sudah menemukan jadwal untuk (mengadakan pertandingan) itu, dia bisa hubungi saya," ujar Klopp kepada BBC.
"Di Amerika, pemain-pemain mereka memiliki waktu istirahat 4 bulan."
"Mungkin dia bisa menjelaskan itu. Saya tidak yakin orang-orang ingin melihatnya."
"Pemain Manchester United, Liverpool, Everton, tampil bersama (dalam satu tim). Semua pemain klub London main bersama, Arsenal, Tottenham, hebat."
"Apakah dia benar-benar bilang begitu?"
"Apakah dia ingin mengajak Harlem Globetrotters (tim basket ekshibisi) juga?" sindir pria Jerman tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | bbc.co.uk, Dailymail.co.uk |
Komentar