Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sejarah Piala Dunia - Rangkaian Rambut Fenomenal di Piala Dunia, Sampai Ada yang Minta Maaf ke Ibu-ibu

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 15 September 2022 | 19:15 WIB
Penyerang legendaris Brasil, Ronaldo, dengan gaya rambut khasnya pada Piala Dunia 2002
TWITTER.COM/BLEACHERREPORT
Penyerang legendaris Brasil, Ronaldo, dengan gaya rambut khasnya pada Piala Dunia 2002

BOLASPORT.COM - Piala Dunia bukan cuma jadi ajang persaingan antara 32 negara kontestan menjadi tim terbaik di lapangan, melainkan juga jadi “etalase” gaya rambut pemain yang tak jarang aneh tetapi layak diingat. 

Piala Dunia akan kembali pada 2022, tepatnya dari 20 November hingga 18 Desember mendatang. 

Salah satu hal yang layak ditunggu adalah pemain mana yang akan mencuri perhatian di lapangan hijau dengan gaya rambutnya. 

Sejarah membuktikan bahwa selalu ada sosok-sosok yang jadi pembicaraan selama Piala Dunia. Bukan cuma karena aksi mereka di lapangan, tetapi karena rambut. 

BolaSport.com merangkum beberapa gaya rambut di Piala Dunia yang sempat menjadi trending pada masanya: 

1. Ronaldo (Brasil, Piala Dunia 2002

Mustahil memulai senarai soal gaya rambut jika tidak dimulai dengan potongan rambut milik Ronaldo, ikon tim nasional Brasil pada 2002. 

Gaya rambut yang di Indonesia dikenal dengan gaya kuncung ini merupakan gaya rambut plontos dengan hanya menyisakan sejumput rambut di depan menyerupai jambul. 

Ronaldo-lah sosok yang bertanggung jawab mempopulerkan gaya rambut itu pada semifinal Piala Dunia 2002 melawan Turki. 

Entah ada hubungannya dengan rambut barunya itu atau tidak, Ronaldo tampil moncer dengan membawa Selecao menembus babak final. 

Ia juga menjadi bintang kemenangan Brasil pada babak final dengan dua golnya ke gawang Jerman. 

Brasil sukses merebut trofi juara dunia untuk kali kelima, dan Ronaldo menjadi top scorer dengan delapan gol. 

Euforia kemenangan Brasil dan kecemerlangan Ronaldo pun turut berkontribusi membawa potongan rambutnya itu menjadi tren, terutama di kalangan anak-anak kecil. 

Bertahun-tahun kemudian, Ronaldo meminta maaf untuk tren yang tanpa sengaja ia sebarkan. 

“Saya minta maaf kepada para ibu-ibu yang anaknya memotong rambut mereka mengikuti model rambut saya,” kata Ronaldo dalam wawancara pada 2021. 

2. Roberto Baggio (Italia, Piala Dunia 1994) 

Mullet menjadi salah satu model rambut paling populer pada era 90-an, yang dikenal dengan ciri khas pendek di depan dan menyisakan bagian gondrong di belakang. 

Gaya rambut ini dikenal dengan julukan “business in the front, party in the back” (serius di bagian depan, bersenang-senang di bagian belakang) yang mengacu kepada dualisme dalam satu gaya rambut ini. 

Salah satu pemain yang mengenakan gaya rambut ini adalah penyerang andalan tim nasional Italia, Roberto Baggio

Baggio tampil dengan rambut mullet pada Piala Dunia 1994, dan melengkapinya dengan kucir kecil pada bagian rambut belakang yang dibiarkan panjang. 

Kala itu rasanya tidak ada yang keberatan dengan gaya rambut Baggio. Buktinya, pers Italia menjulukinya I Divin Codino atau Kucir Suci. 

Nyatanya, rambut Baggio itu tidak bisa membantunya pada saat paling menentukan. 

Roberto Baggio gagal mengeksekusi penalti pada laga final Italia melawan Brasil. 

Bola tembakannya melesat di atas mistar gawang Brasil, dan memastikan kekalahan Gli Azzurri pada babak tos-tosan. 

3. Carlos Valderrama (Kolombia, Piala Dunia 1990-1998) 

Carlos Valderrama tampil di Piala Dunia 1990, 1994, dan 1998. 

Main dalam tiga edisi, kapten tim Kolombia itu mencuri perhatian dengan rambut keriting yang dibiarkan mengembang. 

Warna rambut yang pirang terang membuat kehadiran Valderrama semakin mencolok setiap tampil di lapangan hijau. 

Namun, gaya rambut dia tidak cukup untuk mengalihkan para lawan-lawan Kolombia di Piala Dunia. 

Kolombia hanya bisa satu kali lolos dari fase grup Piala Dunia yakni pada 1990. 

Langkah Valderrama dkk terhenti di babak 16 besar setelah kalah 1-2 dari Kamerun. 

Selanjutnya, Kolombia tersisih pada fase grup di Piala Dunia 1994 dan 1998. 

Kegagalan lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 1998 sekaligus menjadi akhir karier internasional Valderrama. 

Setelah pensiun, Carlos Valderrama tetap mempertahankan rambut keriting mengembangnya. 

Ia sempat ‘mengancam’ akan membotaki rambutnya jika Kolombia sukses juara pada Piala Dunia 2018. 

Entah apes atau beruntung, kaul Valderrama tidak terlaksana karena Kolombia kalah di babak 16 Besar oleh Inggris. 

4. Taribo West (Nigeria, Piala Dunia 1998

Taribo West menjadi partisipan di skuad Piala Dunia 1998 untuk tim nasional Nigeria. 

Kala itu, Tim Elang-elang Super membuat kejutan dengan menyingkirkan Spanyol dari fase grup dengan kemenangan 3-2. 

Nigeria sukses lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D dengan dua kemenangan dan satu kekalahan. 

Di luar prestasi skuad Nigeria, salah satu pemainnya mencuri perhatian dengan penampilan di lapangan. 

Dia adalah Taribo West. Sosok yang saat itu memperkuat Inter Milan muncul dengan tatanan rambut yang bisa membuat orang lain setidaknya menengok. 

Bagaimana tidak? West muncul dengan rambut kepang kecil-kecil. Sekilas, gaya rambut semacam ini mengingatkan ke kepang yang kerap dipakai anak perempuan ke sekolah. 

Namun, West menambahkan twist dengan mewarnai kepangnya itu dengan warna hijau neon.

Perpaduan sempurna dengan warna hijau seragam Nigeria, bukan?



Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ade Jayadireja
Sumber : Berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

Cerita Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes, Sempat Jadi Striker dan Hampir Pensiun Dini

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136