BOLASPORT.COM - Jose Mourinho memuji kualitas Paulo Dybala yang bisa memberikan perubahan signifikan di AS Roma dalam laga Liga Europa 2022-2023.
AS Roma berhasil meraih poin penuh pertama kala bermain di matchday kedua Grup C Liga Europa 2022-2023.
I Giallorossi sukses menekuk HJK Helsinki dalam laga yang digelar di Stadion Olimpico pada Kamis (15/9/2022) atau Jumat dini hari WIB.
AS Roma unggul 3-0 berkat gol yang masing-masing diciptakan oleh Paulo Dybala (menit ke-47), Lorenzo Pellegrini (49'), dan Andrea Belotti (68').
Tim Serigala Ibu Kota sejatinya diuntungkan sejak awal babak pertama di mana salah satu pemain HJK, Miro Tenho, mendapatkan kartu merah di menit ke-15 usai melakukan pelanggaran.
Namun, AS Roma gagal memanfaatkan hal tersebut dan justru mengalami kebuntuan di babak pertama dengan tak mampu membuat sebiji gol pun.
Pada babak kedua, pelatih Jose Mourinho melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Paulo Dybala yang menggantikan Matias Vina untuk menambah daya gedor di lini depan.
Baca Juga: Alasan Juventus Tak Pecat Allegri, Hangus 776 Miliar dan Siapa yang Mau Bayar Gaji Tuchel?
Hasilnya terbukti manjur, sentuhan pertama Paulo Dybala berhasil dikonversi menjadi gol pembuka di menit ke-47.
Jose Mourinho mengakui berkat masuknya Dybala, sikap para pemain dalam merespons situasi sangat baik.
Pelatih asal Portugal ini memuji Dybala merupakan seorang pemain yang dapat menjadi pembeda ketika tim mengalami situasi buntu.
"Jelas Dybala mencetak gol pertama dan tim memiliki sikap yang berbeda," kata Mourinho, dikutip BolSport.com dari Football Italia.
"Kami memiliki sikap yang salah di babak pertama, bertindak seolah-olah kami 11 lawan 11."
"Kami terlalu pasif, sedangkan Paulo memecah kebuntuan dan itu mengubah seluruh sikap."
"Kami pindah ke pertahanan dua pemain, wajib untuk mendapatkan dua gol dengan cepat dan memanfaatkan pemain tambahan sebaik mungkin."
"Saya minta maaf untuk HJK karena mereka memulai dengan baik dan sulit setelah bermain dengan 10 orang."
"VAR membuat keputusan yang tepat, tetapi saya pernah berada dalam situasi ini sebagai pelatih dan itu sulit bagi pelatih dan pemain."
Baca Juga: Gareth Southgate Ungkap Alasan Panggil Harry Maguire dan Manusia 13 Menit ke Timnas Inggris
"Itu adalah pertandingan yang sulit bagi kami, kami mencoba menggerakkan bola. Yang harus dilakukan seorang pelatih adalah berusaha menutupi kelemahan skuatnya sebaik mungkin."
"Itu juga berarti memanfaatkan kekuatan Anda sebaik-baiknya, pelatih lain menyelidiki dan mempelajari kami, seperti yang kami lakukan dengan atau lawan, jadi ini adalah teka-teki."
"Roma tidak bermain bagus di babak pertama, tapi pertandingan ini sebenarnya bukan acuan taktik karena melawan 10 orang selama 75 menit."
Roma are unbeaten in 1️⃣9️⃣ home games in all European competitions... Their longest unbeaten run at home in Europe ????
The Jose Mourinho effect ???? #UEL pic.twitter.com/euFUwW0wAK
— LiveScore (@livescore) September 15, 2022
"Kami perlu meningkatkan pembangunan dari belakang, sekali lagi kami mengalami kesulitan dalam hal itu dan saya mencoba menyembunyikannya."
"Namun, kami perlu menggerakkan bola lebih cepat dan para pemain super berbakat yang kami miliki di depan ini perlu lebih ditentukan dalam penyelesaian."
"Saya pikir virus sepak bola mewah ini menyebar, karena Gallo melakukan beberapa tendangan tumit hari ini dan itu bukan gayanya."
"Dia harus menyelesaikannya dengan apa pun, lututnya, kepalanya, pantatnya, apa pun!"
"Kami menciptakan banyak, banyak peluang mencetak gol dan tidak mencetak cukup banyak gol," tutur Mourinho mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-italia.net |
Komentar