BOLASPORT.COM - Mantan lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, memastikan haknya sebagai pemenang medali pada Olimpiade London 2012.
Penantian 10 tahun Citra Febrianti akhirnya berakhir.
Citra Febrianti mendapatkan medali peraknya dalam seremonial realokasi medali yang digelar oleh Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Saat pertandingan Citra menempati peringkat keempat.
Total angkatan 206kg yang dibukukannya kalah dari Zulfiya Chinshanio (Kazakhtan/226kg), Hsu Shu-ching (Taiwan/219kg), dan Cristina Iovu (Moldova/219kg) yang masing-masing merebut medali emas, perak, dan perunggu.
Namun, temuan aksi doping yang melibatkan Chinshanio dan Iovu menganulir hasil kompetisi.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, membeberkan bahwa dia pertama kali mendengar kasus yang dihadapi Citra pada 2020 lalu.
Saat itu Okto mendapatkan bahwa Citra belum mendapatkan kepastian terkait proses realokasi medali perak Olimpiade London 2012.
Okto kemudian mendapatkan arahan dari Erick Thohir yang terlibat di IOC (Komite Olimpiade Internasional) agar segera melakukan koordinasi untuk masalah Citra.
Baca Juga: ISG 2021 - Borong Emas untuk Indonesia, Tim Angkat Besi Optimistis Tatap Olimpiade Paris
Setelah berkirim surat dengan IOC, dua pekan setelahnya NOC Indonesia mendapatkan respons positif dengan kabar bahwa Citra mendapatkan kenaikan peringkat.
"Sepuluh tahun Citra berjuang mendapatkan haknya," kata Okto.
"Saya ingat betul ketika itu November 2020 tepat satu tahun saya menjabat KOI saya mendapat laporan ada lifter kita yang masih berjuang mendapatkan haknya."
"Dan saya mendapatkan perintah langsung dari pak Erik selaku IOC member kita untuk langsung berkoordinasi dengan IOC."
"Pada saat itu kami berkomunikasi dengan James McCleod, Direktur Olympic Solidarity, dan NOC IOC Relation, karena peraih emas dan perunggu terbukti positif doping."
"Berdasarkan surat yang kami kirimkan kepada IOC, dua minggu kemudian kami mendapat kabar Citra mengalami kenaikan peringkat dan berkah atas medali perak Olimpiade London."
Pencapaian Citra disebut Okto menjadi kebanggan menjaga tradisi atlet angkat besi putri untuk merebut pada ajang olahraga multi-event terbesar di dunia.
Atlet angkat besi putri Indonesia mulai menyumbang medali pada Olimpiade Sydney 2000 melalui Lisa Rumbewas dengan perak di kelas 48kg.
Prestasi Lisa berlanjut. Atlet asal Jayapura itu meraih medali perak pada Olimpiade Athena 2004 dan medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.
Sedangkan medali dari dua edisi terakhir disumbangkan Sri Wahyuni (perak) pada Olimpiade Rio de Janiero 2016 dan Windy Cantika Aisyah (perunggu) pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Demi Tingkatkan Performa, Atlet Paralimpik Indonesia M Fadli Manfaatkan Teknologi Bike Fitting
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar