BOLASPORT.COM - Juventus tidak mempunyai niat juara Liga Champions. Hal itu membuat Matthijs de Ligt pindah ke Bayern Muenchen.
Juventus kehilangan bek tengah, Matthijs de Ligt, pada bursa transfer musim panas 2022.
De Ligt memutuskan untuk bergabung dengan Bayern Muenchen setelah ditebus dengan biaya 67 juta euro atau sekitar Rp1 triliun.
Selama membela Juventus, De Ligt memang seperti kehilangan tajinya.
Meski menjadi bek tengah andalan Juventus, De Ligt tidak terlalu mendapatkan sorotan seperti saat bermain untuk Ajax Amsterdam.
Menurut data yang dikutip BolaSport.com dari Transfermarkt, bek asal Belanda itu memainkan 117 laga bersama Juventus di berbagai kompetisi.
Dari 117 laga tersebut, De Ligt mencetak delapan gol dan empat assist untuk Juventus.
Baca Juga: Bukannya Lomba Raih Prestasi Terbaik, 4 Pelatih Ini Malah Adu Cepat Siapa yang bakal Kena PHK Duluan
De Ligt juga baru mampu mempersembahkan satu trofi Liga Italia, satu Coppa Italia, dan satu Piala Super Italia.
Selain kesempatan bermain, De Ligt juga memiliki alasan lain untuk pindah dari Juventus.
Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, alasan yang dimaksud De Ligt adalah mentalitas Juventus di Liga Champions.
Menurut bek berusia 23 tahun itu, Juventus tidak memiliki keinginan kuat untuk meraih trofi Liga Champions.
Oleh karena itu, De Ligt akhirnya memutuskan untuk pindah ke Bayern Muenchen yang lebih memiliki ambisi untuk menjadi Raja Eropa.
"Saya sangat menikmati waktu saya di Juventus, tetapi saya merasa waktunya telah tiba untuk tantangan baru," kata De Ligt.
"Juve adalah tim yang hebat, tetapi datang ke sini adalah langkah lain bagi saya karena Bayern memiliki ambisi untuk memenangi Liga Champions. Saya tidak merasakan hal itu di Juve," ucap De Ligt melanjutkan.
Baca Juga: Tiga Alasan Juventus Tidak Sudi Memecat Massimiliano Allegri Meski Sudah 6 Kali Bawa Malapetaka
Selain itu, De Ligt menilai permainan Bayern Muenchen lebih dekat dengan timnas Belanda secara filosofi.
Hal tersebut sangat dibutuhkan oleh De Ligt dalam hal adaptasi dengan klub barunya.
"Bayern Muenchen lebih dekat dalam filosofi dengan apa yang diinginkan timnas Belanda di lapangan," ucap De Ligt.
"Saya sangat puas dengan bagaimana dua bulan pertama berjalan," tutur De Ligt melanjutkan.
Juventus memang sudah lama tidak merasakan trofi Liga Champions.
Kali terakhir Si Nyonya Tua menjadi jawara Eropa adalah pada edisi 1995-1996.
Sejak saat itu, Juventus belum sekali pun merasakan trofi Liga Champions.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Football-italia.net, Transfermarkt.com |
Komentar