BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong dianggap sebagai pahlawan nasional dari salah satu surat kabar asal Korea Selatan.
Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia sejak 2019.
Shin Tae-yong mendapatkan tugas dari PSSI untuk mengasuh timnas Indonesia pada tiga kelompok umur.
Meski belum mendapatkan gelar, namun Shin Tae-yong sudah mendapatkan banyak pujian.
Salah satunya media asal Korea Selatan, The Guru yang melabeli Shin Tae-yong sebagai "Pahlawan Nasional".
Surat kabar tersebut memberikan penjelasan mengapa Shin Tae-yong pantas mendapatkan gelar tersebut.
Faktor pertama, karena pencapaiannya di Piala AFF 2020 di Singapura.
"Sebagai pelatih, Shin Tae-yong disebut sebagai pahlawan nasional di Indonesia, ekspektasi pun meningkat di daerah setempat," ujar surat kabar The Guru.
"Dia telah memegang timnas Indonesia selama tiga tahun sejak 2020, dan di Piala AFF Suzuki Cup yang berakhir di Singapura pada Desember tahun lalu, dia menyalip pelatih Park Hang-seo Vietnam dan mencapai final," lanjut surat kabar The Guru.
Terkini, Shin Tae-yong sudah membawa timnas U-20 Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2023.
Pada tahun ini juga, timnas Indonesia senior berhasil menembus putaran final Piala Asia setelah 15 tahun lamanya.
Terakhir kali, timnas Indonesia tampil di gelaran Piala Asia pada edisi 2007.
Selain itu, Shin Tae-yong pantas mendapatkan julukan tersebut karena menduduki kursi pelatih saat timnas Indonesia kurang diperhitungkan di Asia Tenggara.
Timnas Indonesia menduduki posisi 175 saat Shin Tae-yong duduk di kursi pelatih timnas Indonesia.
Saat ini, timnas Indonesia berhasil menduduki posisi 154.
Selain itu, torehan sebagai runner-up Piala AFF 2020 juga punya arti penting di mata mereka.
Pasalnya, Shin Tae-yong waktu itu mempercayakan skuad timnas Indoensia pada para pemain generasi baru.
Rata-rata usia para pemain timnas Indonesia masih dibawah 23 tahun pada turnamen Piala AFF 2020.
"Meski tidak melewati ambang kemenangan, itu diakui hanya karena dia mengubah timnas Indonesia yang tergolong lebih lemah di Asia Tenggara," ujar The Guru.
"Mereka telah menilai para pemain muda di usia ke-20 dan telah melakukan perubahan generasi yang menciptakan performa cemerlang dan masa depan cerah di depan mereka," lanjutnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar