BOLASPORT.COM - Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, mengkritik kebijakan Barcelona yang menggunakan 'tuas ekonomi' untuk belanja banyak pemain pada bursa transfer musim panas 2022.
Geliat transfer Barcelona yang jor-joran menarik perhatian banyak insan sepak bola.
Tidak sedikit yang heran bagaimana El Barca mampu membeli banyak pemain pada bursa transfer musim panas 2022 mengingat mereka tengah mengalami krisis finansial yang parah.
Barcelona mengaktifkan economic lever atau 'tuas ekonomi' dalam kebijakan transfernya kemarin.
Klub asal Catalunya itu tercatat menarik 'tuas ekonomi' sebanyak empat kali untuk memboyong tujuh rekrutan baru dan mendaftarkan pemainya.
Ketujuh pemain tersebut adalah Franck Kessie, Andreas Christensen, Raphinha, Robert Lewandowski, Jules Kounde, Hector Bellerin, dan Marcos Alonso.
Dua nama pertama dan dua nama terakhir didatangkan Barcelona secara cuma-cuma alias gratis.
Baca Juga: Majelis Umum Real Madrid Masih Diganggu Pertanyaan Seputar Mbappe
Adapun tiga nama lainnya direkrut Barcelona dengan banderol yang tinggi.
Barcelona menggaet Raphinha dari Leeds United dengan harga 60 juta euro (sekitar Rp909 miliar).
Lewandowski juga datang ke Barcelona dari Bayern Muenchen dengan biaya transfer yang mahal, yakni senilai 50 juta euro (sekitar Rp763 miliar).
Adapun Jules Kounde merapat ke Camp Nou setelah Barcelona membayar 55 juta euro (sekitar Rp834 miliar) kepada Sevilla.
Nasser Al-Khelaifi menjadi salah satu pihak yang turut menyoroti kebijakan belanja Barcelona.
Baca Juga: Bantah Rumor Tak Akrab, Messi Tahu Titik Kebuasan Kylian Mbappe
Dalam sebuah wawancara dengan POLITICO beberapa waktu lalu, Al-Khelaifi menyebut bahwa hal tersebut tidak adil dan ilegal.
"Apakah ini adil? Tidak, itu tidak adil," kata Al-Khelaifi seperti dikutip BolaSport.com dari Goal Internasional.
"Apakah itu legal? Saya tidak yakin."
"Jika mereka mengizinkannya, klub akan melakukan hal yang sama."
"UEFA tentu saja memiliki peraturan keuangan mereka sendiri."
Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Argentina Sudah Incar Satu Rekor Begitu Tiba di Qatar
"Pasti mereka akan melihat semuanya."
"Aturan keberlanjutan keuangan yang baru adalah perkembangan positif."
"Akan tetapi, kami perlu berhati-hati."
"Tingkat utang yang berbahaya dan kesepakatan ekuitas magis bukanlah jalan yang berkelanjutan," tuturnya menambahkan.
Meski dibilang menyalahi aturan, Barcelona nyatanya tak termasuk dalam 8 klub yang melanggar regulasi Financial Fair Play (FFP) yang dirilis UEFA pada awal September ini.
Baca Juga: Lionel Messi Tak Tertarik Perpanjang Masa Bakti di PSG, Jalan Pulang ke Barcelona Semakin Dekat
PSG justru menjadi salah satu tim yang melanggar FFP.
Akibatnya, klub tajir Liga Prancis tesebut dikenai wajib bayar 10 juta euro dari jumlah keseluruhan denda 65 juta euro.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Goal.com/en |
Komentar