BOLASPORT.COM - Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, melayangkan protes ke UEFA karena melihat Barcelona terlalu banyak menarik tuas ekonomi pada bursa transfer musim panas 2022.
Raksasa Liga Spanyol, Barcelona memang sempat menjadi sorotan pada bursa transfer musim panas 2022 kemarin.
Pasalnya, Barcelona nampak bisa mendatangkan banyak pemain bintang meskipun memiliki kondisi finansial yang kurang baik.
Salah satu cara yang digunakan Barcelona untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan menarik tuas ekonomi.
Istilah menarik tuas ekonomi sendiri merujuk pada usaha Barcelona untuk menjual sejumlah aset mereka kepada pihak ketiga.
Dengan demikian, Blaugrana mampu mendapatkan dana segar yang akan digunakan berbelanja pemain pada bursa transfer musim panas 2022.
Barcelona melakukan penarikan tuas ekonomi selama berkali-kali pada bursa transfer musim panas 2022 kemarin.
Bahkan, Barcelona sampai menjual hampir separuh dari aset kepemilikan perusahaan merchandise milik mereka sendiri ke pihak ketiga.
Dari hasil penarikan tuas ekonomi itu, Barcelona berhasil mendatangkan delapan pemain anyar.
Kedelapan pemain tersebut adalah Raphinha, Franck Kessie, Andreas Christensen, Marcos Alonso, Robert Lewandowski, Jules Kounde, Hector Bellerin, dan Pablo Torre.
Tidak hanya mampu mendatangkan banyak pemain baru, strategi tuas ekonomi Barcelona juga mampu membuat keuangan mereka lebih stabil.
Bahkan, laba Barcelona dari musim ke musim semakin membaik di bawah pemerintahan Joan Laporta.
Akan tetapi, strategi keuangan Barcelona itu dikritik habis-habisan oleh presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi.
Nasser Al-Khelaifi menyebut kalau Barcelona melakukan hal yang tidak adil dan diragukan legalitasnya.
Baca Juga: Badai Cedera Barcelona Makin Parah, Giliran Hector Bellerin Masuk Ruang Medis
Menurut Al-Khelaifi, Barcelona melakukan hal yang salah dan perlu diselidiki oleh otoritas sepak bola Eropa atau UEFA.
Hal itu dikarenakan semua tim bisa saja melakukan hal yang sama apabila UEFA mengizinkan langkah tersebut.
Dengan demikian, atmosfer sepak bola Eropa tidak akan berjalan dengan semestinya.
"Apakah ini adil? Tidak, itu tidak adil. Apakah itu sah? Saya tidak yakin," ucap Al-Khelaifi seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Jika mereka mengizinkannya, orang lain akan melakukan hal yang sama. UEFA tentu saja memiliki peraturan keuangan mereka sendiri. Mereka harus memeriksa kebijakan Barcelona," lanjut Al-Khelaifi.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Barcelona soal pernyataan Al-Khelaifi.
Namun, baru-baru ini, Al-Khelaifi memang kerap mengkritik dua tim Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid.
Sebelumnya, pria asal Qatar itu sempat menyebut Real Madrid aneh karena ikut merayakan gelar Liga Champions padahal ingin membuat kompetisi tandingan bernama Liga Super Eropa.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | ESPN.co.uk |
Komentar