BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, bingung dengan keputusan Gareth Southgate mengabaikan Trent Alexander-Arnold di tim nasional Inggris.
Trent Alexander-Arnold terancam tidak ikut ke Piala Dunia 2022 bersama tim nasional Inggris.
Indikasinya muncul setelah bek Liverpool itu tidak turun bertanding melawan Italia dan Jerman pada UEFA Nations League.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, lebih memilih Kieran Trippier, Kyle Walker, dan Reece James.
Situasi Alexander-Arnold di tim nasional Inggris amat kontras dengan di Liverpool, tempat ia senantiasa jadi andalan di lini belakang.
Juergen Klopp pun ikut bingung dengan keputusan Gareth Southgate yang cuek terhadap bek berusia 23 tahun tersebut.
“Di Liverpool situasinya baik-baik saja, karena saya punya perspektif berbeda soal Trent. Banyak yang bilang dia bukan bek yang bagus, tetapi saya tidak setuju,” kata Klopp.
“Trent adalah bek yang hebat. Betul, dia tidak selalu bertahan dengan bagus, tetapi itu sesuatu yang bisa diperbaiki. Dia masih muda, baru 23 tahun.”
“Kalau saya tidak akan membuat keputusan rumit. Tim manapun yang akan saya latih, saya akan selalu mendatangkan Trent Alexander-Arnold karena dia pemain berbakat,” ucap Klopp.
Sebelumnya, Southgate mengungkapkan alasan mengapa tak memainkan Trent Alexander-Arnold.
Alasan Southgate adalah terlalu banyak pemain di posisi Alexander-Arnold.
Ia juga menyebut bahwa Kieran Trippier lebih unggul ketimbang Alexander-Arnold dari segi kualitas.
Ucapan Southgate pun mengundang kritik salah satu mantan pemain Liga Inggris, Gabriel Agbonlahor.
"Southgate mengatakan Trippier serba lebih baik daripada Tren menurut saya adalah penghinaan,” kata eks pemain Aston Villa itu.
Baca Juga: Arsenal vs Spurs - Antonio Conte Jadi Alasan The Lilywhites Dijagokan Menang atas The Gunners
“Saya memang menyukai Trippier, akan tetapi Trent adalah pemain serba bisa yang lebih baik."
"Kyle Walker dan Reece James, bagi saya, lebih baik dari Trent, namun, yang benar saja kalau Trippier juga,” ucap Agbonhalor.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar