"Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan," tulis @Rezqiwahyu05.
"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara."
"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata."
"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..," tambahnya.
Baca Juga: Manajemen Arema FC Buka Suara Soal Insiden Tewasnya 127 Orang di Kanjuruhan
Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya
— LIBRA_12 (@RezqiWahyu_05) October 1, 2022
Yg kedua syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini.
Saksi mata lainnya bernama Dwi mengaku melihat banyak korban jiwa tewas karena terinjak-injak dan sesak napas akibat tembakan gas air mata dari polisi.
"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina membenarkan bahwa polisi menembakkan gas air mata.
Namun hal itu dilakukan karena massa sulit dikendalikan dan rusuh di lapangan.
"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," kata Nico.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com, Twitter |
Komentar