Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tembakan Gas Air Mata Diduga Jadi Pemicu Jatuhnya Korban, Kepolisian: Seandainya Suporter Patuhi Aturan

By Ibnu Shiddiq NF - Minggu, 2 Oktober 2022 | 12:34 WIB
Kerusuhan yang kabarnya menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.
TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM
Kerusuhan yang kabarnya menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

BOLASPORT.COM - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur memberikan klarifikasi perihal penembakan gas air mata pada kericuhan dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Duel Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/2/2022), berakhir rusuh.

Arema FC selaku tim tuan rumah mengakhiri laga bertajuk derbi Jawa Timur tersebut dengan kekalahan. Singo Edan takluk 2-3 dari Persebaya.

Hasil ini sekaligus mencoreng sejarah Arema FC yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Persebaya untuk kali pertama menang atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah penantian 23 tahun.

Tak pelak, kekalahan di markas sendiri memicu kekecewaan suporter tuan rumah hingga
kericuhan terjadi.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Tragedi Horor Stadion Kanjuruhan Diusut Tuntas

Suporter yang tidak terima hasil pertandingan turun ke lapangan dan merusak segala fasilitas di stadion berkapasitas 45.000 penonton tersebut.

Beberapa kelengkapan stadion disebut mengalami kerusakan seperti videotron, pagar stadion, dan beberapa kursi.

Guna meredam situasi agar tidak semakin memanas, penembakan gas air mata pun dilakukan.

Dilansir dari Kompas.com, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan bahwa penembakan gas air mata terhadap oknum suporter di atas tribune sudah sesuai dengan prosedur.

Hal itu sebagai upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkistis.

"Para suporter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan."

"Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi. 

Namun, Nico menjelaskan bahwa dari sekitar 42.288 suporter yang memenuhi tribune, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.

Dia menyayangkan aksi nekat oknum suporter yang sengaja membuat kekacauan hingga mengancam tim Arema FC dan Persebaya.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," ujarnya. 

Menurut Nico, peristiwa itu bermula saat suporter Aremania merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar karena tidak terima atas kekalahan timnya.

"Mereka turun dengan tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah," katanya.

Jajaran keamanan telah berupaya menghalau suporter tersebut, tetapi gelombang pendukung yang turun ke lapangan terus mengalir.

"Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," tuturnya.

Baca Juga: Menpora Prihatin dengan Kericuhan di Laga Arema FC Vs Persebaya yang Memakan Ratusan Korban

Penembakan gas air mata oleh pihak Kepolisian ke arah tribune penonton di Stadion Kanjuruhan menjadi perdebatan di media sosial

Dalam Regulasi FIFA soal Keselamatan dan Keamanan Stadion, FIFA menyebutkan penggunaan gas air mata atau gas pengendali massa dilarang.

Larangan soal penggunaan gas air mata itu tertulis pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan

Akan tetapi, penembakan gas air mata tetap terjadi pada kerusuhan seusai laga Arema FC vs Persebaya

Gas air mata diduga menjadi penyebab utama suporter berjatuhan hingga berujung meninggal dunia. 

Mereka berlarian sampai terinjak-injak dan menumpuk di pintu stadion hingga mengalami sesak napas.

Akibat insiden ini, ada 127 korban meninggal dunia, dua di antaranya anggota Kepolisian.

"Dari jumlah itu, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit," katanya.

"Kemudian, ada 13 kendaraan mengalami kerusakan akibat amukan massa suporter Aremania pada kesempatan itu. Sebanyak 10 mobil dinas Polri, yang terdiri dari mobil Brimob, K-9, dan 3 di antaranya mobil pribadi," kata Nico.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : kompas
REKOMENDASI HARI INI

Termasuk Marselino, Shin Tae-yong Tunggu Restu Klub 4 Pemain Timnas Indonesia untuk Berlaga di ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X