BOLASPORT.COM - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana akhirnya buka suara perihal insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang.
Pria yang dikenal sebagai Juragan 99 ini meminta maaf atas kejadian tragis pasca laga kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga Malang raya yangg terdampak atas kejadian ini," tulis gilang seperti dikutip dari Instagram-nya, @juragan_99
"Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa."
Baca Juga: PSSI Tegaskan Insiden Kanjuruhan Bukan Akibat Petikaian Antar Suporter
Lebih lanjut, Gilang mengatakan bahwa manajemen Arema FC bakal memberikan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan.
"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," sambungnya.
Baca Juga: Ketum PSSI Dituntut Mundur Imbas dari Insiden usai Laga Arema FC Vs Persebaya
Pengusaha muda ini juga berjanji akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengusut setuntas-tuntasnya.
"Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban."
"Kami meminta agar diberikan pelayanan yang maksimal dalam penanganan korban luka-luka, dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema FC."
"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahnnya."
Baca Juga: Arema FC dan Polisi Sudah Minta Laga kontra Persebaya Digelar Sore, Nyatanya Tetap Malam
Insiden di Stadion Kanjuruhan menjadi catatan kelam bagi sepak bola Indonesia.
Kejadian ini bermula ketika oknum suporter Arema FC berbondong-bondong masuk ke lapangan usai laga kontra Persebaya.
Mereka kecewa lantaran tim kesayangannya takluk takluk 2-3 dari rival abadi.
Sekitar 3.000 orang yang masuk ke lapangan itu kemudian menimbulkan kekacauan dan merusak berbagai fasilitas.
Pihak keamanan lalu merespons kejadian tersebut dengan menembakkan gas air mata, yang justru menimbulkan kepanikan.
Para suporter kemudian berlarian ke satu titik pintu keluar sembari berdesakan di sana yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Sebanyak 129 orang meninggal dengan rincian 34 orang meninggal di lokasi dan lainnya meninggal dalam perjalanan serta saat dalam perawatan di rumah sakit. Selain itu, ada 180 orang luka-luka.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : |
Komentar