BOLASPORT.COM - Pelatih Arema FC, Javier Roca, menceritakan kejadian menyedihkan selepas pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Javier Roca mengatakan saat itu suasana di dalam Stadion Kanjuruhan sangat mencekam.
Kejadian itu berawal dari beberapa Aremania yang masuk ke dalam lapangan untuk memberikan semangat kepada Arema FC usai kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Tidak berselang lama, banyak Aremania lainnya yang juga turun ke lapangan hingga akhirnya terlihat ada keributan dengan pihak kepolisian.
Pihak kepolisian mencoba memukul mundur Aremania untuk bisa kembali ke tribun penonton.
Suasana semakin memanas hingga akhirnya pihak kepolisian melepaskan gas air mata yang membuat Aremania berhamburan.
Pedihnya gas air mata ditambah oksigen menipis membuat Aremania berdesakan mencari pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Hingga akhirnya dilaporkan ada sekitar 125 orang yang meninggal dunia dalam tragedi kelam di persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga: Link Streaming Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 - Ujian Perdana Timnas U-17 Indonesia Lawan Guam
"Kami tidak mengira ini akan terjadi karena para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar," kata Javier Roca dikutip BolaSport.com dari media Spanyol, Cadena Ser.
Javier Roca mengatakan, usai pertandingan selesai ia dan salah satu pemainnya melakukan sesi jumpa pers kepada awak media.
Lalu beberapa pemain Arema FC lainnya masih berada di lapangan untuk meminta maaf kepada Aremania.
Javier Roca kaget ketika kembali lagi ke ruang ganti pemain usai sesi jumpa pers selesai.
Baca Juga: Presiden Arema FC ungkap Rencana Tim Usai Tragedi Kanjuruhan
Ia melihat ada kejadian antara suporter dengan pihak kepolisian hingga membuat suasana mencekam.
"Ketika saya kembali dari sesi jumpa pers, saya melihat tragedi dan kasus di dalam stadion."
"Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka," ucap pelatih asal Chile itu.
Javier Roca yang melihat itu langsung mencoba menolong para Aremania.
Baca Juga: Kapolri Janji Usut Tuntas Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan
Beberapa Aremania dimasukan ke dalam ruang ganti pemain untuk mendapatkan pertolongan.
"Yang paling mengerikan itu saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter."
"Ada 20 orang masuk dan empat meninggal dunia, ada juga suporter yang meninggal di pelukan pemain," ucap Javier Roca.
Tragedi Kanjuruhan menjadi kejadian mencekam nomer dua dunia sepanjang kasus meninggal di dunia sepak bola.
Baca Juga: Presiden Arema FC Keberatan dengan Sanksi dari PSSI, Tidak Ada Pemasukan Uang Tiket
PSSI pun memutuskan untuk menghentikan sejenak Liga 1 2022/2023 hingga satu pekan ke depan.
Bahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meminta agar Liga 1 dihentikan sementara sampai menemui titik masalah.
Sedangkan Arema FC diberikan hukuman tidak boleh menggelar pertandingan di kandang hingga akhir musim.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar